Mensos Targetkan Pemutakhiran Data Bansos Rampung Sebelum November Berakhir

Kementerian Sosial (Kemensos) menargetkan pemutakhiran data penerima bantuan sosial (bansos) selesai pada November 2025. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa keluarga penerima manfaat (KPM) yang terdaftar benar-benar tepat sasaran. Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, menegaskan pentingnya akurasi data dalam penyaluran bantuan, terutama setelah kebijakan terbaru yang menambah jumlah penerima dan nilai bantuan.

“Sebelumnya, sekitar 17 juta KPM, kini meningkat menjadi lebih dari 35 juta,” ujar Saifullah di Bekasi, Sabtu (1/11/2025). Pemutakhiran data yang lebih tepat sangat diperlukan agar bantuan yang disalurkan dapat menjangkau kelompok masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

Pentingnya Akurasi Data

Saifullah mengungkapkan bahwa data penerima bansos bersifat dinamis. Setiap harinya, ada banyak perubahan dalam status kependudukan, termasuk kelahiran, kematian, perpindahan, dan perubahan ekonomi. Oleh sebab itu, Kemensos bekerja sama dengan pemerintah daerah dan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk memperbarui data penerima bansos sesuai kondisi di lapangan.

“Proses verifikasi dan uji petik lapangan kami lakukan untuk memastikan bahwa yang menerima bansos adalah mereka yang benar-benar memenuhi syarat. Jika seorang penerima sudah mandiri atau memiliki penghasilan yang cukup, tentu kita coret dari daftar,” tegasnya.

Bantuan Langsung Tunai Sementara

Dalam upaya mendukung keluarga yang berpenghasilan rendah, pemerintah juga menyediakan Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS). Setiap keluarga dalam desil 1 sampai 4 yang terdaftar di Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) akan menerima bantuan senilai Rp 900.000. KPM akan mendapatkan Rp 300.000 setiap bulan untuk periode Oktober hingga Desember 2025.

“Dengan demikian, total bantuan yang diterima KPM mencapai Rp 1,5 juta selama tiga bulan,” jelas Saifullah. Ia menargetkan agar seluruh bansos, baik reguler maupun BLTS, sudah diterima oleh keluarga penerima manfaat paling lambat akhir November.

Strategi untuk Mengurangi Kemiskinan

Menteri Sosial juga mencatat bahwa kemiskinan sulit untuk diturunkan jika data yang digunakan tidak akurat. Oleh sebab itu, pemutakhiran data bansos tidak hanya menjadi langkah administrasi, tetapi juga merupakan strategi utama dalam mengurangi kemiskinan di tanah air. Melalui data yang lebih baik, pemerintah dapat merancang kebijakan yang lebih efisien dan efektif.

Saifullah menutup pernyataannya dengan harapan agar semua proses pemutakhiran data ini berjalan lancar dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat yang membutuhkan. Dengan demikian, harapannya, distribusi bantuan sosial dapat dilakukan secara tepat sasaran dan berdampak signifikan dalam perbaikan kondisi ekonomi keluarga penerima.

Peran serta Masyarakat dan Pemerintah Daerah

Kemensos mengajak masyarakat dan pemerintah daerah untuk aktif berpartisipasi dalam pemutakhiran data ini. Masyarakat diharapkan melaporkan jika terdapat perubahan kondisi yang memengaruhiStatus kependudukan mereka. Kemensos berkomitmen untuk terus memperbaiki sistem data yang ada agar lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Pentingnya partisipasi masyarakat juga ditekankan, karena representasi yang akurat dari kondisi riil di lapangan akan sangat membantu dalam menangani permasalahan sosial yang ada. Proses ini tidak hanya menyoal data, namun juga menuntut kolaborasi erat antara pemerintah dan masyarakat untuk mencapai tujuan bersama.

Dengan langkah-langkah ini, pemerintah berharap dapat memastikan bahwa setiap program bansos benar-benar sampai ke tangan mereka yang membutuhkan, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat terwujud secara merata.

Source: www.beritasatu.com

Exit mobile version