
Di tengah kesadaran masyarakat yang semakin tinggi terhadap lingkungan, produk eco-conscious kini menjamur. Gaya hidup berkelanjutan telah menyentuh berbagai sektor, termasuk kriya yang kini mendapatkan perhatian khusus. Indonesia dengan kekayaan alam serta budaya yang melimpah, menjadi latar belakang lahirnya Gentanala pada tahun 2020.
Gentanala tidak sekadar produsen aksesoris kayu. Mereka menggabungkan kerajinan tangan tradisional dengan teknologi modern untuk menciptakan produk yang menarik dan bermanfaat. Salah satu keunikan Gentanala adalah penggunaan limbah kayu yang diolah menjadi aksesoris sehari-hari. Produk unggulan mereka meliputi jam tangan kayu-resin, card holder kayu, dan corporate merchandise yang dapat disesuaikan dengan permintaan pelanggan.
Kerja sama dengan berbagai perusahaan besar seperti Tech in Asia dan Kementerian PANRB telah memperluas jangkauan produk Gentanala. Mereka berhasil menciptakan souvenir eksklusif yang inovatif, seperti jam tangan dengan fitur kartu nama digital. Namun, Gentanala juga menghadapi tantangan besar dalam menjaga kualitas produk. Mereka harus memastikan bahwa setiap produk dihasilkan oleh tangan teliti artisan tradisional yang terampil.
Dalam menghadapi kesulitan finansial akibat biaya produksi yang tinggi, Gentanala menemukan solusi melalui partisipasi dalam Diplomat Success Challenge (DSC) Season 15 pada tahun 2024. Dari situ, mereka berhasil bertransformasi dari brand idealis menjadi bisnis yang lebih realistis dan tetap bermakna.
Founder dan CEO Gentanala, Reza Rahman, merasa bahwa DSC membantunya keluar dari zona nyaman. “Selama mengikuti kompetisi ini, saya belajar banyak tentang bagaimana bisnis harus berjalan dan berkembang,” ungkap Reza. Pembelajaran yang didapat dari mentor dan jejaring alumni bukan hanya memperkaya pengetahuan, tetapi juga membuka peluang kolaborasi yang lebih luas.
Inovasi keberlanjutan Gentanala tidak hanya diapresiasi, tetapi juga menjadi pendorong kolaborasi proyek antar alumni DSC. Selain itu, jaringan Diplomat Entrepreneur Network (DEN) yang terbentuk melalui DSC memberikan akses pasar yang lebih luas bagi Gentanala. Akses ini penting untuk pengembangan dan keberlangsungan bisnis mereka.
Proses pembelajaran yang dilalui oleh Gentanala menciptakan semangat baru dalam tim. Mereka kini percaya diri untuk bersaing sebagai brand lokal yang diakui secara nasional. Melalui upaya kolaborasi dan penguatan kapasitas, Gentanala mampu untuk beradaptasi dan berkembang di tengah dinamika pasar.
Ketersediaan sumber daya yang tepat juga menjadi kunci keberhasilan Gentanala. Tim produksi yang handal bekerjasama untuk memproduksi barang berkualitas tinggi meski dalam jumlah yang terbatas. Ini menunjukkan bahwa meski mengalami tantangan, Gentanala tetap berkomitmen pada keberlanjutan dan kualitas produk.
Dengan tantangan yang ada, Gentanala berkembang menjadi contoh brand lokal yang realistis. Mereka mampu mengakomodasi keinginan konsumen sekaligus menjaga lingkungan. Keberhasilan Gentanala menunjukkan bahwa integrasi antara nilai-nilai berkelanjutan dan praktik bisnis yang realistis sangat mungkin dilakukan.
Pada akhirnya, perjalanan Gentanala merupakan contoh nyata dari transformasi brand idealis menjadi bisnis yang mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Melalui inovasi dan kolaborasi yang terus-menerus, Gentanala dapat terus memberikan dampak positif bagi industri kriya di Indonesia.
Baca selengkapnya di: www.medcom.id




