Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (Kasbi) menggelar demonstrasi di depan Gedung DPR pada hari ini, Kamis, 6 November 2025. Aksi ini dijadwalkan dimulai pukul 10.00 WIB. Dari pantauan awal, kondisi lalu lintas di Jalan Gatot Subroto terlihat lancar. Kendaraan dapat bergerak tanpa ada hambatan berarti. Petugas dari Satpol PP dan Polda Metro Jaya nampak sudah berada di lokasi sebelum massa aksi berkumpul.
Massa demonstran yang diperkirakan mencapai 5.000 orang akan melakukan orasi dan audiensi dengan anggota DPR. Tuntutan utama dari aksi ini berfokus pada berbagai isu ketenagakerjaan. Para buruh menuntut agar pemerintah segera mensahkan Undang-Undang Ketenagakerjaan yang pro-buruh. Mereka juga meminta agar upah layak nasional diberlakukan dan menaikkan upah minimum 15 persen pada tahun 2026.
Adapun beberapa tuntutan lain yang disampaikan meliputi:
1. Hapus sistem kerja kontrak, outsourcing, serta pemagangan yang eksploitatif.
2. Lindungi hak-hak buruh perempuan dengan segera meratifikasi Konvensi ILO 190.
3. Sediakan day care yang murah dan berkualitas, serta ruang laktasi.
4. Jamin hak buruh di sektor perkebunan, pertanian, pertambangan, pendidikan, dan kesehatan.
5. Lindungi buruh migran dan pekerja di sektor perikanan dengan meratifikasi Konvensi ILO 188.
6. Turunkan harga sembako, BBM, TDL, dan tarif tol.
7. Hentikan represi dan kriminalisasi terhadap gerakan rakyat serta bebaskan semua tahanan aksi.
8. Stop perang, blokade ekonomi, dan genosida, serta dukung kemerdekaan Palestina.
Sejumlah petugas keamanan masih terus memantau situasi di sekitar Gedung DPR. Rekayasa lalu lintas yang biasanya diterapkan ketika demonstrasi berlangsung belum terlihat hingga saat ini. Namun, pihak berwenang telah bersiap untuk memastikan keamanan dan ketertiban saat aksi berlangsung.
Tuntutan ini muncul sebagai respons terhadap situasi ekonomi dan sosial yang dirasakan oleh para buruh. Mereka menilai pemerintah belum cukup memberikan perhatian terhadap kesejahteraan pekerja. Aksi demonstrasi ini diharapkan menjadi momen untuk menyampaikan aspirasi masyarakat buruh kepada pembuat kebijakan.
Sebagai bagian dari aksi ini, para buruh juga mengambil kesempatan untuk memperjuangkan hak-hak mereka sebagai bagian dari upaya meningkatkan kondisi kerja. Pembicaraan dengan anggota DPR diharapkan dapat menciptakan dialog yang konstruktif. Ini penting agar solusi konkret dapat dicapai untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi para buruh di Tanah Air.
Situasi lalu lintas di sekitar Gedung DPR yang lancar dapat menjadi indikasi bahwa banyak pengguna jalan yang tetap melanjutkan aktivitasnya. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada aksi demonstrasi, masyarakat masih dapat menjalani rutinitas mereka dengan baik.
Dengan massa yang cukup besar, aksi ini bertujuan untuk menegaskan posisi dan suara buruh di hadapan pemerintah. Semoga, hasil dari pertemuan ini dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan para buruh di Indonesia.
Baca selengkapnya di: www.inews.id




