Hujan yang terus menerus mengguyur wilayah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, pada Sabtu (8/11) malam, menyebabkan terjadinya banjir bandang. Dua kecamatan yang terdampak adalah Bumiayu dan Sirampog. Hujan deras yang turun membuat sungai meluap dan air menggenangi area permukiman secara cepat.
Banjir ini mengakibatkan ratusan rumah warga terendam air. Selain kerugian materi, bencana ini menelan korban jiwa. Seorang pemuda bernama Haikal Alfi, 27 tahun, dari Desa Kalierang di Kecamatan Bumiayu, ditemukan meninggal dunia. Ia diduga tersengat listrik dan hanyut terbawa arus saat berusaha menyelamatkan diri.
Kerusakan Infrastruktur
Banjir bandang juga mengakibatkan kerusakan infrastruktur yang signifikan. Beberapa jembatan putus, termasuk jembatan di Kaligiri Sirampog yang menghubungkan Brebes-Tegal. Kerusakan juga melanda jaringan pipa air milik PAM Tirta Baribis, yang mengakibatkan terhentinya pasokan air bersih.
Kepala PAM Tirta Baribis Unit Bumiayu, H. Muflikhin, menyatakan bahwa kerusakan pipa yang terletak sekitar 400 meter dari sumber air dicatat. Pipa dengan diameter DN 150 ini mengalami kerusakan parah akibat hantaman material banjir dari arah perbukitan.
Dampak Banjir
Sejumlah rumah di kawasan terdampak mulai menunjukkan tanda-tanda awal surut pada Minggu (9/11). Namun, banyak warga yang masih terdampak oleh sisa-sisa lumpur yang menggenangi rumah mereka. Widyo, seorang warga Bumiayu, mengungkapkan kekhawatirannya akan kemungkinan hujan susulan yang berpotensi memperburuk keadaan.
Saat ini, pemantauan dilakukan oleh pihak berwenang untuk mengatasi dampak dari banjir. Pengelola bantuan juga bergerak cepat memberikan pertolongan kepada warga yang sedang kesulitan.
Menghadapi Ancaman Banjir di Masa Depan
Ke depan, upaya mitigasi bencana menjadi sangat penting. Selain penanganan langsung terhadap dampak banjir, perlu adanya perencanaan yang lebih baik untuk menghadapi ancaman serupa di masa mendatang. Pembenahan infrastruktur, seperti perbaikan jembatan dan sistem drainase, sangat dibutuhkan.
Kondisi lingkungan yang tidak menentu dan cuaca ekstrem yang meningkat menjadi tantangan tersendiri. Banjir di Brebes adalah pengingat akan perlunya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Edukasi kepada masyarakat tentang tindakan yang harus diambil saat bencana juga harus digalakkan.
Regulasi yang lebih ketat dalam pengelolaan lahan juga bisa meminimalisir dampak bencana semacam ini. Semua elemen masyarakat, mulai dari pemerintah hingga komunitas lokal, perlu bekerja sama untuk memitigasi risiko banjir dan menjaga keselamatan bersama.
Banjir di Brebes adalah peringatan akan pentingnya kesadaran dan antisipasi terhadap risiko bencana. Kerja sama semua pihak dapat meminimalisir kerugian dan mempercepat proses pemulihan bagi para korban.
Baca selengkapnya di: mediaindonesia.com




