Mantan Menko Polhukam Mahfud MD baru-baru ini membantah pernyataan mengenai keaslian ijazah Presiden Joko Widodo. Ia menjelaskan bahwa kabar yang beredar tentang dirinya menyebut ijazah Jokowi asli atau palsu merupakan pelintiran informasi.
Melalui akun Instagramnya, Mahfud menekankan tidak pernah mengatakan apapun tentang ijazah Jokowi. Menurutnya, kabar yang menyatakan sebaliknya adalah berita bohong. Ia juga menyarankan kepada Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk segera memberikan klarifikasi terkait ijazah yang dikeluarkan atas nama Jokowi.
Dalam penjelasannya, Mahfud menekankan pentingnya pernyataan resmi dari UGM. Ia meminta agar UGM mengkonfirmasi bahwa ijazah tersebut memang dikeluarkan oleh mereka. Mahfud menjelaskan bahwa jika ada tuduhan bahwa ijazah tersebut palsu, hal itu bukan urusan UGM. Sebaliknya, itu adalah urusan hukum yang dapat ditangani oleh pengadilan.
Mahfud MD menyatakan, satu-satunya yang berwenang untuk menentukan keaslian ijazah adalah hakim. “Hanya hakim yang bisa memutuskan apakah ijazah ini palsu atau asli,” jelasnya. Ia menambahkan, apabila Roy Suryo dan rekan-rekannya dijadikan tersangka, hal itu tidak seharusnya mengubah fakta mengenai ijazah Jokowi.
Dalam podcast berjudul ‘Terus Terang’, Mahfud membahas pentingnya proses hukum yang transparan. Ia menggarisbawahi bahwa polisi hanya berfungsi untuk mengumpulkan bukti, bukan untuk memutuskan keaslian dokumen. “Bukti tersebut baru akan dianalisis di pengadilan,” tambahnya.
Sebelum podcst tersebut, isu mengenai ijazah Jokowi kembali mencuat. Isu ini mengaitkan sejumlah tuduhan mengenai keaslian ijazah yang dirasa sensitif. Mahfud mengingatkan bahwa setiap tuduhan harus dibuktikan, dan siapa yang menuduhlah yang bertanggung jawab untuk mengonfirmasi kebenarannya.
Mahfud juga tengah memerhatikan bagaimana proses hukum ini akan berlangsung. Ia yakin bahwa kebenaran akan terungkap di pengadilan apabila semua pihak memberikan bukti yang relevan. “Roy Suryo yang menuduh ijazah Jokowi palsu harus membuka dokumen dan membuktikan tuduhannya,” ujarnya.
Perkembangan terkini mengenai masalah ini telah mengundang banyak perhatian masyarakat. Tidak sedikit yang menantikan langkah berikutnya dari UGM mengenai status ijazah Jokowi. UGM diharapkan bisa memberikan penjelasan yang jelas dan terbuka mengenai masalah ini.
Mahfud juga mengajak publik untuk tidak mudah terpengaruh dengan berita yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat perlu dapat membedakan antara informasi yang valid dan berita yang hanya mengedepankan sensasi. “Kita semua harus berpikir kritis dan tidak tergoda oleh isu tanpa fakta,” tuturnya.
Pentingnya transparansi dan kejelasan dalam masalah ini bukan hanya untuk Jokowi dan Roy Suryo, tetapi juga untuk kepercayaan publik terhadap institusi pendidikan di Indonesia. UGM memiliki tanggung jawab untuk menjaga integritas ijazah yang mereka keluarkan dan menjelaskan prosedur yang mereka jalani.
Melalui pernyataan yang jelas dan tegas, Mahfud berharap dapat mengurangi spekulasi yang merugikan semua pihak. Menurutnya, kejelasan mengenai ijazah Jokowi akan menjadi langkah penting dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap proses pendidikan dan hukum di Indonesia.
Dengan demikian, pernyataan Mahfud MD menjadi penegasan penting dalam diskusi mengenai keaslian ijazah Jokowi. Terlepas dari isu yang beredar, masyarakat diharapkan tetap tenang dan menunggu klarifikasi resmi dari pihak-pihak terkait.
Baca selengkapnya di: www.inews.id




