Prabowo: Kunker Tak Perlu Sambutan Anak Sekolah di Pinggir Jalan, Ini Alasannya!

Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini memberikan pernyataan penting terkait kunjungan kerjanya ke berbagai daerah. Ia meminta agar anak-anak sekolah tidak lagi dikerahkan untuk menyambut kedatangannya di pinggir jalan. Permintaan ini muncul setelah ia merasakan keprihatinan atas kondisi siswa yang terpapar panas matahari demi menyambutnya.

“Saya terkesan dengan sambutan masyarakat, termasuk pelajar. Namun, saya kasihan mereka berdiri lama di bawah terik matahari,” ungkap Prabowo saat kunjungan di Bantul, Yogyakarta. Ia menginginkan agar siswa tetap berada di sekolah masing-masing pada saat kedatangannya.

Dalam upaya menegaskan permintaannya, Prabowo telah meminta Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, untuk menyusun surat edaran. Surat tersebut akan dikirimkan kepada semua bupati dan wali kota di Indonesia agar siswa tidak perlu menyambutnya. Hal ini bertujuan agar proses belajar mengajar tetap berjalan tanpa gangguan.

Prabowo menyadari pentingnya waktu belajar bagi siswa. Ia menyatakan, “Aktivitas belajar siswa tidak boleh terganggu.” Dengan kata lain, ia ingin agar fokus pendidikan tidak terganggu oleh kegiatan yang tidak esensial. Anak-anak, kata Prabowo, seharusnya tidak harus menunggu dalam waktu yang lama, apalagi terpapar sinar matahari.

Di samping itu, Prabowo juga menjelaskan bahwa jika ingin berinteraksi dengan siswa, ia dapat melakukannya di dalam kelas. Ia menekankan bahwa kehadirannya bukan untuk memaksa siswa berdiri dalam waktu lama. “Saya senang melihat mereka, dan energi yang mereka pancarkan membawa semangat bagi saya,” tambahnya.

Namun, Prabowo juga menunjukkan bahwa ada tantangan dalam dinamika kunjungan kerjanya. Kecepatan perjalanan konvoi seringkali membuatnya tidak dapat menyapa langsung masyarakat yang sudah menunggu. “Sering kali saya tidak ada waktu untuk menyambut mereka,” jelasnya.

Melalui pernyataan ini, Prabowo menunjukkan kepeduliannya terhadap kesejahteraan siswa. Ia berusaha memastikan agar anak-anak tidak menjadi korban dari situasi yang tidak perlu. “Ke depan, anak-anak sekolah tidak perlu dikerahkan untuk menyambut saya,” pungkasnya.

Permintaan Prabowo ini mendapatkan perhatian dari banyak kalangan. Beberapa pihak menyambut positif langkah tersebut karena menunjukkan kepedulian terhadap anak-anak. Dengan demikian, pendidikan siswa bisa dijamin tanpa intervensi yang tidak perlu.

Masalah ini juga memperlihatkan pentingnya sinergi antara pemerintah dan dunia pendidikan. Pemerintah harus memperhatikan bagaimana kegiatan-kegiatan resmi dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Prabowo meminta kepala daerah untuk memahami situasi ini dan tidak memaksa siswa dalam segala hal yang belum tentu bermanfaat.

Masyarakat juga berharap ada perubahan positif. Mereka ingin agar kegiatan menyambut pejabat tinggi tidak mengganggu proses belajar anak. Melalui pernyataan ini, Prabowo berharap agar semua pihak bisa bekerja sama demi kepentingan generasi penerus.

Keputusan untuk tidak mengerahkan siswa juga mencerminkan kesadaran akan hak anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Dengan pernyataan ini, Prabowo menunjukkan bahwa sebagai pemimpin, ia memahami dan menghargai pentingnya pendidikan bagi anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.

Kebijakan ini diharapkan bisa menjadi langkah awal menuju pendekatan yang lebih manusiawi dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan. Anak-anak seharusnya diperlakukan dengan baik, bukan hanya sebagai alat untuk menunjukkan keberhasilan seorang pemimpin. Semua pihak diharapkan bisa meneruskan inisiatif ini agar keberpihakan pada siswa selalu menjadi prioritas.

Baca selengkapnya di: news.okezone.com

Berita Terkait

Back to top button