
Polda Metro Jaya mengumumkan penerapan metode baru dalam Operasi Zebra Jaya 2025. Metode ini bernama hunting system, yang bertujuan untuk memperkuat penegakan hukum dalam lalu lintas. Operasi ini akan dilaksanakan selama dua minggu, mulai dari 17 hingga 30 November 2025.
Hunting system adalah pendekatan yang mengedepankan patroli bergerak. Petugas kepolisian tidak lagi melakukan razia di satu titik statis. Sebagai gantinya, mereka akan menyisir area yang diketahui sering terjadi pelanggaran. Metode ini memungkinkan penindakan dilakukan langsung terhadap para pelanggar saat mereka terpantau di lapangan.
Menurut Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Komaruddin, metode ini memungkinkan petugas untuk menjangkau lebih banyak wilayah. “Tidak lagi menggunakan pola razia stasioner, kami fokus ke hunting system,” jelasnya. Kolaborasi antara TNI, Polri, dan Dinas Perhubungan juga diperkuat. Mereka menyisir ruas jalan yang sering terjadi pelanggaran di luar dari 127 ruas yang terpantau oleh kamera E-TLE.
Ada beberapa alasan strategis mengapa hunting system diterapkan. Salah satunya adalah keberadaan blind spot di area kecil yang tidak terpantau kamera. Metode ini memastikan tidak ada celah bagi pelanggar di daerah tersebut. Diharapkan, hal ini akan mengurangi pelanggaran fatal dan angka kecelakaan di wilayah Polda Metro Jaya.
Pelaksanaan di lapangan melibatkan tiga pola penindakan. Pertama, sebanyak 40 persen untuk tindakan preventif. Ini terdiri dari penggelaran personel secara masif dan edukasi kepada masyarakat. Kedua, juga 40 persen untuk tindakan preemtif. Ini dilakukan melalui pengaturan dan pengawasan di titik-titik rawan pelanggaran. Ketiga, 20 persen ditujukan untuk penegakan hukum, baik dengan tilang elektronik maupun melalui penindakan langsung menggunakan hunting system.
Sebanyak 2.939 personel gabungan dikerahkan untuk mendukung operasi ini. Area strategis di seluruh Jakarta menjadi fokus utama. Dengan pola patroli bergerak ini, diharapkan kondisi lalu lintas akan lebih aman dan tertib. Disiplin pengendara menjadi kunci utama dalam menekan angka pelanggaran dan mengurangi risiko kecelakaan.
Kombinasi metode baru ini menandakan pendekatan progresif dalam penegakan hukum lalu lintas. Masyarakat diharapkan lebih patuh dan memperhatikan aturan yang berlaku. Keterlibatan berbagai instansi membuat penegakan hukum menjadi lebih efektif.
Metode hunting system ini juga dinilai dapat menangani masalah lalu lintas secara lebih komprehensif. Diharapkan, penerapan pola ini tidak hanya bersifat temporer. Masyarakat perlu paham akan rencana ini demi keselamatan bersama. Penegakan hukum yang adaptif menjadi hal yang sangat diperlukan di era modern ini. Dengan demikian, diharapkan angka pelanggaran dan kecelakaan dapat berkurang secara signifikan.
Operasi Zebra Jaya 2025 menjadi contoh nyata dari upaya kepolisian dalam meningkatkan keselamatan lalu lintas. Masyarakat diharapkan dapat berkontribusi dengan cara menaati peraturan yang ada. Inisiatif ini tentunya membutuhkan kerja sama dari seluruh unsur masyarakat untuk mencapai hasil yang optimal.
Baca selengkapnya di: www.medcom.id




