BNN Tingkatkan Intelijen P4GN: Upaya Melindungi Generasi Muda dari Bahaya Narkoba

Pemerintah Indonesia mengambil langkah serius untuk melindungi generasi muda dari ancaman narkoba. Melalui Badan Narkotika Nasional (BNN), fokus utama kini tertuju pada penguatan intelijen dalam program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). Langkah ini diharapkan mampu menghadapi tantangan besar yang dihadapi generasi muda saat ini.

BNN berkomitmen untuk menggunakan teknologi canggih dalam melawan peredaran narkoba. Kepala BNN, Komjen Pol Suyudi Ario Seto, menjelaskan bahwa penguatan intelijen P4GN mencakup pengembangan sistem big data intelligence. Tujuannya adalah meningkatkan efektivitas deteksi dini terhadap kejahatan narkotika lintas negara. Program ini direncanakan terintegrasi dengan Rencana Aksi Nasional P4GN 2025–2029.

Dalam upaya ini, kolaborasi dengan berbagai kementerian menjadi sangat penting. Kementerian Komunikasi dan Digital, Kementerian Kesehatan, serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bergabung dalam inisiatif edukasi. Mereka akan mengedukasi masyarakat tentang bahaya narkoba serta pentingnya menjaga lingkungan bersih dari narkoba, terutama bagi generasi muda.

BNN mencatat capaian positif dalam satu tahun terakhir. Program sosialisasi telah menjangkau lebih dari 9,9 juta orang di berbagai wilayah. Selain itu, 173 kabupaten dan kota telah membentuk program Kabupaten/Kota Tanggap Ancaman Narkoba (KOTAN) untuk mendukung inisiatif ini. Keberhasilan ini menjadi fondasi yang kuat dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba di masyarakat.

Berkaitan dengan penegakan hukum, sinergi antara BNN dan lembaga penegak hukum lainnya, seperti Polri dan Bea Cukai, menunjukkan hasil yang signifikan. Sepanjang tahun lalu, BNN berhasil membongkar 27 jaringan sindikat narkoba yang beroperasi di dalam dan luar negeri. Ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberantas peredaran narkoba secara menyeluruh.

BNN juga menyasar bonus demografi dengan program Asta Cita, yang memprioritaskan perlindungan terhadap anggota masyarakat usia produktif. Ini penting karena masa depan bangsa sangat bergantung pada sehat dan produktifnya generasi muda. Sebuah Rencana Strategis (Renstra) BNN 2025–2029 telah disusun untuk menargetkan penurunan angka prevalensi penyalahgunaan narkoba secara efektif.

Program ini melibatkan riset nasional untuk mengumpulkan data statistik yang akurat. Riset tersebut melibatkan 67.600 responden dari seluruh provinsi. Data ini penting untuk merumuskan kebijakan yang tepat dan mengevaluasi program P4GN. Semakin kuat fondasi data yang diterima, semakin efektif pula langkah-langkah kebijakan yang diambil.

Inisiatif “Jaga Jakarta Tanpa Narkoba” juga menjadi langkah konkret dalam menciptakan lingkungan yang bebas narkoba. Gerakan ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk dunia pendidikan dan tokoh masyarakat. Kolaborasi ini menjadi penting dalam membangun kesadaran kolektif untuk menjaga masyarakat dari ancaman narkoba.

Paradigma baru dalam P4GN berfokus tidak hanya pada penindakan, tetapi juga pada pencegahan dan pemulihan sosial. Program literasi di sekolah dan kampus, serta penguatan peran keluarga dalam melindungi anak-anak dari narkoba, menjadi bagian dari strategi yang lebih luas. Kampanye digital juga dioptimalkan untuk menjangkau kalangan muda yang lebih terhubung dengan dunia digital.

Pemerintah optimistis bahwa dengan dukungan dari seluruh masyarakat, Indonesia akan mampu menurunkan angka penyalahgunaan narkoba. Tujuannya adalah menciptakan generasi muda yang sehat dan produktif, serta membangun pondasi yang kuat menuju Indonesia Emas 2045. Respons yang kolaboratif dan komprehensif ini diharapkan mampu mengatasi masalah narkoba secara berkelanjutan.

Baca selengkapnya di: nasional.sindonews.com

Berita Terkait

Back to top button