Provinsi Maluku Jaga Inflasi Terkendali, Mendagri Berikan Apresiasi: Apa Rahasianya?

Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian, memberikan apresiasi tinggi kepada pemerintah daerah di Provinsi Maluku. Hal ini disebabkan oleh keberhasilan mereka menjaga angka inflasi tetap terkendali di angka 2,30 persen year-on-year. Kondisi ini sangat berarti, apalagi bagi daerah kepulauan seperti Maluku yang menghadapi tantangan alam yang lebih besar.

Dalam wawancaranya setelah Rapat Koordinasi, Mendagri menegaskan bahwa mencapai angka inflasi tersebut bukanlah hal yang mudah. "Paling tidak gampang daerah kepulauan ini ya," ujarnya. Dengan tantangan lingkungan seperti ombak besar, pencapaian ini menunjukkan upaya serius para kepala daerah untuk menjaga stabilitas ekonomi.

Pertumbuhan Ekonomi yang Positif

Selain menjaga inflasi, Mendagri juga menyoroti potensi pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pertumbuhan ekonomi triwulan III tahun 2025 mencapai 4,31 persen, meningkat dari 3,39 persen di triwulan sebelumnya. Ini menunjukkan perbaikan yang signifikan dan memberikan optimisme terhadap masa depan ekonomi Maluku.

Mendagri menyatakan pentingnya mempertahankan dan meningkatkan angka pertumbuhan ekonomi. Ia mengharapkan agar pertumbuhan tersebut bisa lebih dari 5 persen, yang merupakan rata-rata nasional. "Kondisi ekonomi perlu diperhatikan karena berdampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat," paparnya. Ekonomi yang tumbuh baik akan meningkatkan daya beli masyarakat dan mendorong pembangunan.

Evaluasi dan Optimalisasi APBD

Mendagri berpendapat bahwa kepala daerah perlu mengevaluasi target realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Jika target pendapatan tidak tercapai, maka otomatis akan berpengaruh pada ketersediaan uang yang beredar. Hal ini berpotensi membuat ekonomi melamban.

Mendagri memberi penekanan berikutnya agar daerah dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pendekatan ini bisa dilakukan dengan memudahkan perizinan bagi sektor swasta. Ia mencatat keberhasilan Daerah Istimewa Yogyakarta dalam menghidupkan sektor UMKM selama masa pandemi. Program-program yang mendukung swasta dianggap perlu agar perekonomian tetap berjalan lancar.

Persiapan Menyambut Nataru

Mendagri juga mengingatkan mengenai persiapan perayaan Natal dan Tahun Baru. Ia meminta kepala daerah untuk berkonsolidasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah dalam mengantisipasi lonjakan mobilitas masyarakat. Hal ini termasuk peningkatan keamanan dan ketersediaan pangan yang harus mencukupi untuk menghadapi meningkatnya permintaan saat perayaan.

“Kesediaan pangan, stok pangan, karena pasti demand akan meningkat,” tegas Mendagri. Persiapan matang di bidang keamanan dan ketersediaan pangan akan sangat penting untuk menjaga ketertiban dan kesejahteraan masyarakat selama masa perayaan.

Partisipasi Para Pemimpin Daerah

Rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, para bupati, wali kota, serta jajaran Forkopimda. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen daerah dalam menjaga stabilitas ekonomi dan sosial. Keseriusan kepala daerah dalam mengimplementasikan kebijakan yang pro-rakyat sangat diperlukan agar pertumbuhan ekonomi dapat berkelanjutan.

Upaya bersama yang dilakukan ini diharapkan dapat menjadikan Provinsi Maluku sebagai contoh dalam mengelola inflasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat nasional. Dengan dukungan yang baik dari pemerintah pusat dan keseriusan kepala daerah, Maluku dapat terus menjaga kemajuan dan kesejahteraan masyarakatnya.

Provinsi Maluku menunjukkan bahwa dengan kerjasama yang solid, tantangan ekonomi dapat diatasi. Capaian dalam mengendalikan inflasi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi adalah langkah positif yang seharusnya ditindaklanjuti dengan strategis.

Baca selengkapnya di: www.suara.com

Berita Terkait

Back to top button