Bencana alam yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat pada awal Desember 2025 mengundang gelombang kepedulian dari seluruh masyarakat Indonesia. Dalam situasi darurat ini, berbagai kelompok relawan dan komunitas lokal bergerak cepat untuk mengirimkan dukungan logistik bagi para penyintas. Bantuan terus mengalir melalui jalur darat, laut, dan udara agar semua titik terdampak dapat dijangkau.
Pengiriman bantuan terkini datang dari penerbangan yang dilakukan oleh Polri dari Lapangan Udara Mako Poludara Baharkam ke Kualanamu, Sumatera Utara. Bantuan ini mencakup kebutuhan pokok seperti makanan, pakaian, dan perlengkapan mandi dengan total mencapai 2.639 kilogram. Para dermawan seperti Ferry Irwandi dan Jovial Da Lopez turut berkontribusi dalam pengumpulan bantuan ini.
Wakapolri Komjen Pol Dedi Prasetyo menyampaikan apresiasi tinggi terhadap masyarakat yang secara sukarela bergerak membantu para korban. “Polri mengapresiasi peran aktif masyarakat dengan bahu-membahu menyalurkan bantuan kepada saudara-saudara kita yang terdampak bencana,” ujarnya. Menurutnya, kolaborasi antara aparatur keamanan dan masyarakat sangat penting untuk mempercepat proses penanganan bencana.
Polri telah membuka berbagai posko bencana, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk memastikan penyaluran bantuan berjalan efektif. Masyarakat dapat mengirimkan bantuan atau mendapatkan informasi mengenai penyaluran bantuan melalui layanan call center di nomor 081298420098. Posko pengiriman bantuan juga telah disediakan di Mako Ditpoludara Pondok Cabe, Tangerang Selatan.
Untuk mendukung distribusi bantuan, posko logistik di wilayah terdampak telah beroperasi secara penuh. Di Aceh, terdapat dua posko utama yang bekerja sama dengan Polda Aceh dan posko terpadu BNPB. Di Sumatera Barat, posko logistik Polda Sumbar berfungsi sebagai pusat distribusi. Di Sumatera Utara, tiga posko yaitu Polda Sumut, Bandara Kualanamu, dan Silangit siap melayani kebutuhan warga.
“Fokus kami adalah kecepatan, ketepatan, dan memastikan seluruh bantuan tersalurkan tanpa hambatan,” tegas Komjen Dedi. Polri berkomitmen untuk memberikan perlindungan dan dukungan maksimal bagi warga yang terdampak bencana.
Antusiasme dari relawan juga sangat tinggi. Ferry Irwandi menekankan bahwa pengumpulan bantuan dilakukan dengan kerja sama yang solid antara Polri dan komunitas sosial seperti Kitabisa. Ia menambahkan, “Kita menuju Pulau Sumatera sekarang dengan 2,6 ton bantuan tahap awal, akan menyusul lagi.”
Kepedulian masyarakat terhadap bencana bukan hanya sebuah inisiatif, melainkan juga tanggung jawab bersama. Dalam situasi ini, Partisipasi publik menjadi kunci untuk memperkuat jaringan dukungan bagi korban bencana. Setiap sumbangan, sekecil apapun, dapat memberikan dampak yang besar bagi mereka yang membutuhkan.
Ketika bencana melanda, semangat kebersamaan ini menjadi harapan bagi para penyintas. Upaya kolaboratif inilah yang membuat proses pemulihan semakin cepat dan efisien. Sementara itu, peran Polri dalam menyalurkan bantuan serta menjaga keamanan dan kenyamanan di lokasi bencana sangat mendukung kelancaran distribusi.
Kegiatan penggalangan bantuan dan distribusi tidak akan berhenti hanya dengan satu pengiriman. Komitmen jangka panjang diperlukan agar warga terdampak dapat merasakan dampak positif dan mendapatkan bantuan yang berkelanjutan. Dengan demikian, setiap elemen masyarakat diharapkan dapat terus berkontribusi dalam penanganan bencana dan meringankan beban para penyintas.
Bantuan yang mengalir ke Sumatera menjadi contoh bagaimana sosok dermawan dan solidaritas masyarakat bisa menjadi sumber kekuatan dalam menghadapi kesulitan. Setiap tindakan kecil dapat mengubah keadaan yang dapat membawa harapan baru bagi masyarakat yang sedang berduka.





