Ibu di Bandung Jadi Korban Begal Angkot: Kronologi dan Dampaknya bagi Masyarakat

Seorang ibu bernama Purwati, warga Cimahi, mengalami kejadian yang sangat mengejutkan di Kota Bandung. Pada malam Minggu, 7 Desember 2025, ia menjadi korban pembegalan di kawasan Jalan Borma, Kecamatan Cicendo. Aksi tersebut melibatkan sebuah angkot yang diduga bekerja sama dengan sopirnya untuk merampok penumpang.

Ketika Purwati berhenti di pinggir jalan, pelaku mendekatinya dengan memanfaatkan momen tersebut. Salah satu pelaku keluar dari angkot dan meminta ponsel serta kunci motornya. Menyadari bahwa barang-barangnya hendak dirampas, Purwati berteriak meminta tolong. Teriakan itu membuat pelaku panik dan segera melarikan diri dengan angkot, sementara motor korban ikut terseret beberapa meter.

Brigadir Tri, anggota Reskrim Polsek Cicendo, menjelaskan lebih lanjut tentang kejadian tersebut. Diana sebutkan, di dalam angkot terdapat tiga orang pelaku. Satu orang turun untuk menghampiri Purwati, sementara dua orang lainnya tetap di dalam angkot. Pelaku berhasil diamankan oleh warga di depan gateway Pasteur ketika mereka mencoba melarikan diri.

Ketiga pelaku tersebut terdiri dari sopir angkot dan dua orang yang berpura-pura menjadi penumpang. Mereka sempat menjadi sasaran amukan massa sebelum petugas tiba dan mengamankan mereka ke kantor polisi. Barang bukti berupa angkot dan sepeda motor milik korban juga dibawa ke kantor polisi untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Purwati sendiri mengalami syok akibat peristiwa mengerikan tersebut. Kejadian ini menjadi perhatian warga sekitar yang khawatir akan keselamatan di jalanan.

Kemudian, kasus ini mengundang reaksi dari banyak pihak. Banyak yang menyayangkan situasi keamanan di Kota Bandung. Di tengah kemajuan kota, tindakan kriminal seperti ini seharusnya menjadi perhatian serius bagi aparat keamanan. Masyarakat diminta untuk lebih waspada saat bepergian, terutama di malam hari.

Aksi pembegalan yang melibatkan moda transportasi umum, seperti angkot, menunjukkan adanya kerjasama antara pelaku dan sopir. Hal ini tentu menjadi ancaman bagi para penumpang yang ingin menggunakan transportasi umum.

Pihak kepolisian sendiri mengimbau agar masyarakat segera melapor jika melihat atau mengalami tindakan kriminal. Ini menjadi langkah penting bagi penegakan hukum dan menciptakan rasa aman di masyarakat. Polisi juga berjanji akan lebih meningkatkan patroli di daerah rawan kejahatan.

Ke depan, diharapkan masyarakat dapat lebih berhati-hati dalam beraktivitas. Kewaspadaan perlu ditingkatkan demi mencegah kejadian serupa terjadi lagi. Para pengguna angkot diimbau untuk selalu memperhatikan keadaan di sekitarnya.

Tindakan berupa edukasi dan sosialisasi keamanan juga diharapkan dapat dilakukan oleh pihak berwenang. Melalui upaya ini, diharapkan keterlibatan masyarakat dalam menjaga keamanan dapat meningkat. Jika semua pihak berkolaborasi, tentu saja kondisi keamanan di Kota Bandung dapat ditingkatkan.

Kejadian ini menegaskan pentingnya komunikasi antarwarga serta kesigapan aparat dalam menangani kasus kriminal. Oleh karena itu, masyarakat diajak untuk tidak tinggal diam ketika melihat tindakan mencurigakan di sekitar.

Dengan tindakan preventif dan kesadaran keamanan yang baik, diharapkan Kota Bandung akan semakin aman untuk ditinggali dan dikunjungi.

Berita Terkait

Back to top button