Zulkifli Hasan Pegang Cerutu Saat Makan Sate: Publik Terkecoh dengan Harga yang Terungkap!

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, ia menghadapi kritik setelah terlihat memegang cerutu saat menikmati sate di Aceh. Momen ini menjadi viral di media sosial setelah video tersebut diunggah.

Zulkifli Hasan sedang berada di Aceh untuk meninjau lokasi terdampak banjir. Dalam video yang viral, ia terlihat menikmati sate di Sate Tubaka Matang, Bireun, sambil memegang cerutu di tangan kirinya. Momen tersebut langsung mendapatkan beragam respons dari netizen. Banyak yang merasa tindakan tersebut tidak sensitif mengingat kondisi masyarakat yang sedang terdampak bencana.

Publik terlihat sangat reaktif dengan video tersebut. Beberapa pengguna media sosial mengecam Zulkifli Hasan, mempertanyakan kepekaannya terhadap penderitaan rakyat Aceh. Sebuah komentar viral mempertanyakan: “Bagaimana bisa dia menikmati cerutu yang mahal saat anak-anak di Aceh masih tidur dalam kegelapan tanpa listrik?”

Setelah video tersebut viral, netizen mulai mencari informasi tentang cerutu yang dipegang Zulkifli Hasan. Salah satu netizen menunjukkan bahwa cerutu tersebut adalah merek Cohiba 55 Aniversario Edición Limitada 2021. Harganya cukup mencengangkan, yaitu hampir Rp 7,9 juta per batang. Dengan harga tersebut, wajar jika banyak yang menganggapnya sebagai penghianatan terhadap rakyat yang sedang menderita.

Respon terhadap aksi Zulkifli Hasan pun terus menghujani linimasa sosial media. Banyak netizen yang mengungkapkan kekecewaannya, menyoroti kontras antara hidup mewah dan kondisi masyarakat yang tertimpa musibah. “Dia menikmati cerutu Rp 70 juta sambil masyarakat Aceh menderita,” tulis salah satu netizen.

Menanggapi kritik tersebut, Zulkifli Hasan berusaha menjelaskan bahwa kunjungan ke Aceh merupakan bagian dari upaya memenuhi tanggung jawabnya dalam pemerintahan. Ia menegaskan bahwa pemerintah sudah menyiapkan bantuan untuk para petani yang terdampak bencana. Dalam kunjungannya di Bireuen, ia berbicara langsung dengan warga yang mengalami kerugian akibat banjir yang menghancurkan lahan pertanian.

Menurut data yang dihimpun, sekitar 530 hektare lahan pertanian di Desa Cot Ara terendam lumpur dan tidak dapat ditanami lagi. Infrastruktur pertanian juga hancur, memenuhi area dengan kerusakan akibat banjir. Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa pemerintah akan memberikan perhatian khusus untuk perbaikan infrastruktur pertanian pascabencana. Ia mewakili pemerintah dalam menegaskan bahwa bantuan akan segera diberikan bagi yang membutuhkan.

Dalam situasi seperti ini, pernyataan Zulkifli Hasan bisa dibilang penting untuk menekankan posisi pemerintah dalam membantu masyarakat. Meski begitu, tindakan memegang cerutu saat menikmati makan menimbulkan pertanyaan tentang kepekaan pejabat publik terhadap kondisi masyarakat. Daperhatian publik menunjukkan betapa pentingnya komunikasi yang sensitif dalam setiap langkah pemerintahan.

Tindakan Zulkifli Hasan patut menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak yang memegang jabatan publik. Sensitivitas terhadap kondisi masyarakat adalah hal mutlak yang harus dimiliki. Sebuah pegangan dalam menjalankan amanah untuk selalu menjaga komunikasi dan tindakan agar sejalan dengan harapan dan kebutuhan masyarakat yang dilayani.

Dengan demikian, momen ini tidak hanya sekedar viral, tetapi juga mencerminkan harapan rakyat akan kepemimpinan yang lebih responsif dan kurang mencolok dalam situasi krisis. Ke depan, semoga pemimpin dapat lebih memperhatikan setiap langkah dan sikap yang diambil agar bisa lebih mendekatkan diri dengan aspirasi rakyat.

Berita Terkait

Back to top button