Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru-baru ini melakukan penggeledahan di tiga lokasi berbeda di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mendalami dugaan korupsi yang melibatkan mantan Bupati daerah itu, AW.
Dalam penggeledahan yang berlangsung pada 16 Desember 2025, KPK berhasil menyita sejumlah dokumen penting. Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menyatakan bahwa penyitaan ini merupakan bagian dari upaya untuk mengungkap kasus dugaan suap proyek-proyek pengadaan barang dan jasa di Lampung Tengah.
Tempat Penggeledahan
Tiga lokasi yang digeledah meliputi:
- Kantor Bupati Lampung Tengah
- Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi
- Rumah dinas Bupati Lampung Tengah
Dokumen yang disita dari tempat-tempat ini akan dianalisis lebih lanjut. KPK meyakini dokumen tersebut dapat memberikan bukti tambahan terkait praktik suap yang diduga terjadi.
Dugaan Korupsi
Budi Prasetyo menjelaskan bahwa terdapat dugaan yang menunjukkan Bupati Lampung Tengah telah mematok fee proyek antara 15 hingga 20 persen untuk pengadaan barang dan jasa. Penemuan ini menjadi indikator kuat dalam penyidikan KPK yang sedang berlangsung.
KPK sebelumnya sudah melakukan operasi tangkap tangan (OTT) pada 9 hingga 10 Desember 2025. Dalam operasi tersebut, lima orang diamankan dan selanjutnya ditetapkan sebagai tersangka. Kelimanya terlibat dalam kasus dugaan penerimaan hadiah atau janji terkait pengadaan barang di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah untuk tahun anggaran 2025.
Identitas Tersangka
Kelima tersangka dalam kasus ini adalah:
- AW – Mantan Bupati Lampung Tengah (periode 2025–2030)
- RHS – Anggota DPRD Lampung Tengah
- RNP – Adik Bupati, sekaligus Ketua Palang Merah Indonesia Lampung Tengah
- ANW – Plt Kepala Badan Pendapatan Daerah dan kerabat dekat Bupati
- MLS – Direktur PT Elkaka Putra Mandiri
KPK mencurigai bahwa AW menerima total dana sebesar Rp5,75 miliar dalam bentuk suap. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp5,25 miliar diduga digunakan untuk melunasi pinjaman bank yang diambil untuk keperluan kampanye dalam Pilkada 2024.
Langkah KPK Selanjutnya
Dengan semakin menguatnya bukti yang ditemukan selama proses penyidikan, KPK berencana untuk mengembangkan kasus ini lebih jauh. Memang, pengumpulan dokumen dari lokasi-lokasi strategis di Lampung Tengah diharapkan dapat memberikan kejelasan lebih lanjut tentang proses dan jaringan korupsi yang terlibat.
KPK berkomitmen untuk terus melakukan operasi pencegahan dan penindakan korupsi di seluruh wilayah Indonesia. Masyarakat juga diharapkan untuk aktif mengawasi dan memberi dukungan agar upaya penegakan hukum ini berjalan dengan baik.
Kasus ini semakin menunjukkan bahwa upaya pemberantasan korupsi memerlukan kerja sama semua pihak. Diharapkan transparansi dalam penggunaan anggaran pemerintahan dapat mencegah terjadinya praktik-praktik korupsi di masa mendatang.
