Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya telah menanggapi dengan tegas tudingan sejumlah pihak yang menyebut pemerintah lamban dalam menangani bencana di Sumatera. Dia menyatakan bahwa pemerintah telah berjuang keras sejak detik pertama terjadinya bencana. Tindakan cepat dan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dinilai sangat krusial dalam situasi darurat ini.
Bencana di Sumatera dimulai dengan hujan ekstrem yang terjadi pada akhir November 2025. Kepala BNPB, Suharyanto, langsung bergerak ke Sumatera Utara untuk menangani situasi tersebut. Pada saat yang sama, Presiden Prabowo Subianto juga berkoordinasi dengan para kepala daerah terdampak. Hal ini menunjukkan perhatian serius pemerintah terhadap krisis yang muncul.
Setelah bencana, berbagai langkah segera diambil untuk mengatasi dampaknya. Sejak tanggal 27 November, helikopter dari Pulau Sumatra serta pesawat dari Jawa telah dikerahkan untuk membantu distribusi logistik ke daerah-daerah yang paling parah terkena dampak. Sekitar 20.000 personel dari TNI, Polri, dan BNPB bergerak cepat untuk melakukan evakuasi dan penanganan darurat.
Teddy mengungkapkan bahwa dalam waktu lima hari setelah bencana, Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah melakukan kunjungan ke lokasi-lokasi terdampak. Upaya ini bertujuan untuk memastikan bantuan sampai tepat waktu dan membantu proses pemulihan. Pemerintah mencatat bahwa 52 kabupaten/kota mengalami kerusakan infrastruktur berat, dengan akses jalan dan listrik yang terputus.
Dalam kesempatan tersebut, Teddy juga mengakui bahwa penanganan bencana ini belum sempurna. Beliau menyoroti pentingnya komunikasi antara masyarakat dan petugas. Data dan laporan terkait wilayah yang membutuhkan bantuan sangat penting agar penanganan dapat dilakukan secara tepat dan cepat.
Seskab Teddy juga mengajak semua pihak untuk menunjukkan dukungan dan optimisme dalam situasi sulit ini. Ia meminta masyarakat dan media untuk menyampaikan informasi positif dan tidak menggiring opini seolah pemerintah tidak berupaya keras. Semua pihak, baik yang terlihat di media maupun tidak, bekerja tanpa kenal lelah untuk membantu masyarakat yang terdampak.
Hingga saat ini, Teddy mencatat bahwa sudah ada kemajuan dalam upaya pemulihan. Jalan dan jaringan listrik di beberapa wilayah mulai pulih secara bertahap. Ini merupakan berkat kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan petugas di lapangan. Jumlah helikopter dan pesawat yang dikerahkan mencapai 80 unit, menunjukkan komitmen tinggi pemerintah dalam penanganan bencana ini.
Pemerintah berusaha untuk terus memantau situasi, memastikan bahwa setiap daerah mendapat perhatian sama dalam menerima bantuan. Dalam waktu dekat, semua pihak diharapkan terus bersinergi agar proses pemulihan berjalan lancar.
Dengan langkah-langkah cepat yang telah diambil, Seskab Teddy berujar bahwa pemerintah akan berusaha semaksimal mungkin untuk mempercepat proses pemulihan di semua daerah yang terdampak bencana. Ia menegaskan bahwa upaya bersama ini tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat dan semua elemen terkait.
Situasi pasca bencana masih memerlukan perhatian dan kerja keras. Oleh karena itu, keterlibatan semua pihak sangat diharapkan untuk mewujudkan pemulihan yang lebih baik dan lebih cepat.





