Kapolri Tinjau Kesiapan Lokasi Hunian Tetap di Aceh Tamiang
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan peninjauan langsung di Aceh Tamiang untuk memastikan kesiapan lahan hunian tetap bagi korban bencana alam. Lokasi yang disiapkan mencakup lahan seluas 6,5 hektare hasil hibah dari Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Sigit menjelaskan, lahan tersebut akan digunakan untuk membangun sekitar 200 hunian tetap sesuai kebutuhan dan aspirasi masyarakat terdampak. Dengan pembangunan ini, diharapkan para korban bisa segera mendapatkan tempat tinggal yang layak dan permanen.
Proses Hibah dan Pembangunan Hunian Tetap
Kapolri memastikan progres proses hibah tanah dari BPN telah berjalan lancar dan tinggal menunggu penyelesaian formal agar pembangunan bisa segera dimulai. Ia menegaskan, pembangunan hunian tetap akan dilakukan dengan cepat agar masyarakat yang terdampak bencana dapat segera menempati rumah baru.
"Setelah hibah diserahkan, kami langsung mulai pembangunan. Lebih cepat lebih baik," ujar Sigit saat meninjau lokasi pada Rabu (31/12/2025).
Komitmen Polri dalam Penanganan Bencana
Polri berkomitmen memberikan pelayanan maksimal dalam membantu korban bencana di wilayah Sumatera, khususnya Aceh Tamiang. Peninjauan ini sekaligus memastikan koordinasi antar instansi terkait berjalan efektif demi percepatan penanganan.
Sigit menambahkan, pembangunan fasos dan fasum juga direncanakan untuk menunjang kebutuhan warga di lingkungan hunian tetap tersebut.
Dukungan dan Implementasi dari Pemerintah
BPN telah memberikan hibah tanah seluas 6,5 hektare sebagai wujud dukungan nyata pemerintah untuk korban bencana. Hal ini menunjukkan sinergi berbagai instansi dalam penanganan dampak bencana yang melibatkan Polri sebagai penggerak utama pembangunan hunian tetap.
Sigit menjelaskan, pembangunan hunian tetap ini juga mengikuti aspirasi warga agar sesuai kebutuhan dan kondisi sosial budaya setempat.
Data Hunian Tetap dan Target Penyelesaian
Beberapa poin penting terkait pembangunan huntap di Aceh Tamiang adalah:
- Luas lahan hibah: 6,5 hektare dari BPN
- Jumlah hunian tetap direncanakan: sekitar 200 unit
- Penyesuaian desain dan fasilitas berdasarkan aspirasi masyarakat setempat
- Proses pembangunan dimulai segera setelah hibah selesai
Dengan target tersebut, Polri berupaya mempercepat proses relokasi agar korban bencana dapat segera memiliki hunian yang aman dan nyaman.
Konteks Penanganan Bencana di Sumatera
Pemerintah pusat melalui berbagai instansi telah menginisiasi pembangunan hunian tetap di sejumlah daerah terdampak bencana. Selain Aceh Tamiang, daerah lain seperti Cianjur juga tengah ditangani dengan prioritas serupa.
Presiden RI Prabowo Subianto pernah menyampaikan bahwa dana sebesar Rp6,6 triliun hasil Satgas PKH dapat digunakan untuk membangun 100 ribu hunian tetap di wilayah Sumatra yang terdampak banjir. Data ini memperlihatkan besarnya perhatian pemerintah terhadap kebutuhan korban bencana di wilayah ini.
Peninjauan Kapolri Listyo Sigit di Aceh Tamiang menjadi bagian integral dari langkah konkret dalam mewujudkan hunian yang layak bagi masyarakat dan mempercepat pemulihan pascabencana.
Polri tetap fokus dan berkomitmen terhadap pelayanan kemanusiaan serta penyediaan sarana hunian yang sesuai dengan standar kualitas. Upaya tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat untuk bangkit kembali dengan kehidupan yang lebih baik setelah bencana alam.





