Evaluasi: Pantaskah Shakur Stevenson Jadi 10 Petinju Kelas Ringan Terbaik?

Shakur Stevenson, petinju dengan rekor sempurna 24-0 dan 11 KO, baru-baru ini mengungkapkan ambisinya untuk menjadi salah satu petinju kelas ringan terbaik sepanjang masa. Namun, pertanyaan yang muncul di kalangan penggemar tinju adalah apakah ia pantas masuk dalam jajaran 10 petinju kelas ringan terbaik sepanjang sejarah, sebuah posisi yang didiami oleh legenda seperti Pernell Whitaker dan Oscar De La Hoya.

Beralih ke pernyataan Stevenson, dia menyatakan keberatan untuk naik ke kelas ringan super (63,5 kg) sebelum meraih kesuksesan di kelas ringan (61,2 kg). Dia menegaskan, “Saya ingin menjadi salah satu kelas ringan terbaik sepanjang masa.” Namun, banyak pengamat tinju meragukan kemampuannya untuk mencapai status tersebut, terutama karena gaya bertarungnya yang lebih mengandalkan pertahanan ketimbang serangan.

Para ahli mencatat bahwa untuk menjadi salah satu dari yang terbaik, petinju harus memiliki keseimbangan antara keterampilan bertahan dan menyerang. Dalam hal ini, banyak yang berpendapat bahwa Stevenson masih kurang dalam aspek ofensifnya. Berbanding terbalik dengan petinju-petinju terkemuka dalam sejarah, seperti Floyd Mayweather dan Manny Pacquiao, yang semuanya dikenal karena kecepatan dan daya serang tinggi, Stevenson dianggap tidak mampu bersaing pada level yang sama.

Melihat daftar petinju kelas ringan terbaik sepanjang masa, nama-nama seperti Henry Armstrong, Joe Gans, dan Roberto Durán mencuat. Masing-masing memiliki rekam jejak yang kuat dan telah menghadapi tantangan besar selama karier mereka. Misalnya, Armstrong dan Gans dikenal tidak hanya sebagai petarung yang bertahan tetapi juga sangat agresif di ring.

Namun, banyak yang menyoroti bahwa pilihan lawan Stevenson dalam beberapa pertarungannya, seperti William Zepeda dan Josh Padley, menunjukkan bahwa dia belum sepenuhnya menghadapi tantangan terberat di kelasnya. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa Stevenson mungkin sedang mencari jalan pintas untuk meraih status yang diidam-idamkannya. Dengan memilih lawan-lawan yang kurang berkualitas, para pengamat berpendapat bahwa Stevenson mungkin tidak memiliki motivasi yang sama untuk mengambil langkah besar dalam kariernya.

Saat ini, kompetisi di kelas ringan sangat ketat. Petinju-petinju seperti Andy Cruz, yang dianggap sebagai petinju terbaik di kelas belakang, menunjukkan performa yang sangat mengesankan. Dikenal sebagai “yang paling dihindari”, Cruz merupakan petarung yang sangat agresif dan telah menunjukkan kemampuan luar biasa di ring. Dalam konteks ini, banyak penggemar tinju meragukan kemampuan Stevenson untuk bersaing dengan level dan keterampilan yang dimiliki Cruz maupun petinju lainnya saat ini.

Sebagai tambahan, beberapa petinju kelas ringan lainnya yang menarik perhatian adalah Gervonta Davis dan Raymond Muratalla, keduanya dikenal karena kemampuan serangan mereka yang brilian. Untuk Stevenson, tantangan saat ini adalah membuktikan bahwa dia dapat bersaing dengan mereka dan tidak hanya mengandalkan teknik bertahan.

Secara keseluruhan, meskipun Shakur Stevenson memiliki potensi dan keinginan yang besar untuk menjadi salah satu petinju terbaik dalam sejarah, tantangan yang dihadapinya di kelas ringan dan pilihan lawan selama beberapa pertandingan terakhirnya dapat menghambat ambisi tersebut. Ini adalah waktu yang krusial dalam kariernya, dan setiap langkah ke depan akan sangat menentukan apakah dia dapat mencapai tujuan yang diimpikannya. Penantian untuk melihat apakah Stevenson benar-benar dapat menjadi bagian dari daftar petinju kelas ringan legendaris sedang berlangsung.

Berita Terkait

Back to top button