Massimiliano Allegri, pelatih AC Milan, melakukan eksperimen dengan memainkan Rafael Leao sebagai ujung tombak dalam laga persahabatan melawan Arsenal di National Stadium, Singapura, pada 23 Juli 2025. Namun, keputusan ini tidak membuahkan hasil yang diharapkan.
Arsenal sukses mengamankan kemenangan 1-0 dengan gol tunggal dari Bukayo Saka pada menit ke-53. Meski Milan menunjukkan usaha, mereka hanya mampu melepaskan tiga tembakan selama 90 menit, satu di antaranya mengarah ke gawang. Di sisi lain, Arsenal tampil dominan dengan 23 percobaan, tujuh di antaranya tepat sasaran.
Eksperimen Leao Sebagai Ujung Tombak
Leao, yang sebelumnya lebih sering beroperasi di posisi sayap, dimainkan sebagai penyerang utama oleh Allegri. Pengalaman Leao di posisi ini bukanlah hal baru, namun kinerjanya di laga melawan Arsenal menunjukkan tantangan besar. Allegri menilai bahwa Leao tidak tampil pada performa terbaiknya di posisi tersebut, yang terbukti dari kurangnya ancaman nyata ke gawang lawan.
"Leao bermain sangat baik, sama seperti anggota tim lainnya. Saya puas," tutur Allegri. Meskipun hasil akhir menunjukkan bahwa eksperimen ini tidak sukses, pelatih asal Italia itu tetap memberi apresiasi terhadap kerja keras timnya.
Performance Tim dan Mentalitas Menang
Ketika pertandingan memasuki adu penalti, meski Arsenal telah memenangkan laga dengan skor 1-0, Milan berhasil mengklaim kemenangan 6-5 dalam eksekusi penalti. Adu penalti kali ini berbeda dari biasanya, melibatkan sepuluh penendang. Dalam hal ini, Arsenal memiliki empat eksekutor yang gagal, sementara Milan hanya tiga.
Allegri juga mengingatkan timnya tentang pentingnya belajar dari kekalahan tersebut. "Ketika kami kalah, meskipun itu pertandingan persahabatan, saya tidak pernah sepenuhnya senang. Namun, sekarang penting untuk mempersiapkan diri dengan baik untuk sisa musim ini," ungkapnya.
Evaluasi dan Perbaikan Tim
Milan tentu perlu melakukan evaluasi setelah pertandingan ini. Kelemahan dalam serangan yang ditunjukkan menjadi fokus perhatian. Statistics menunjukkan bahwa Milan tidak mampu menciptakan peluang berharga, sementara Arsenal berhasil menciptakan banyak peluang berbahaya.
Leao digantikan oleh Lorenzo Colombo di menit ke-79, menandakan bahwa Allegri mencoba memperbaiki serangan dengan menempatkan penyerang murni. Keputusan ini menunjukkan bahwa Allegri masih mencari kombinasi yang tepat untuk memberikan hasil maksimal di musim mendatang.
Dalam konteks ini, Allegri menegaskan bahwa meskipun kekalahan bukan hal yang ideal, melawan tim sekelas Arsenal memberikan pelajaran berharga bagi timnya. "Kami harus mempertimbangkan bahwa kami melawan salah satu tim terbaik di Eropa. Kami bermain setara dengan mereka selama 60 menit; itu bukan hal yang mudah," tambahnya.
Kesiapan Musim Depan
Milan kini harus segera berbenah diri sebelum kompetisi musim 2025/2026 dimulai. Hal ini penting agar tim dapat bersaing di level tertinggi. Kehilangan di laga pramusim bisa menjadi motivasi untuk memperbaiki kelemahan yang ada. Fokus pada taktik dan pemilihan pemain yang tepat bisa menjadi kunci kesuksesan tim Rossoneri ke depan.
Dengan pelajaran yang diperoleh dari laga ini, diharapkan AC Milan mampu membangun strategi dan mentalitas yang lebih kuat saat kompetisi resmi digelar.
Prestasi di pramusim sering kali menjadi indikator awal performa sebuah tim, dan Milan berharap untuk mengambil langkah yang tepat untuk menghadapi tantangan yang akan datang.





