Mantan striker Manchester United, Javier Hernandez, baru-baru ini mengungkapkan permintaan maaf setelah melontarkan pernyataan yang dianggap seksis. Pernyataan tersebut tidak hanya menuai kecaman dari publik, tetapi juga berdampak pada klub dan federasi sepak bola di Meksiko. Hernandez, yang kini bermain untuk klub Liga MX, Chivas, mengklaim bahwa dia “sangat menyesal” atas komentarnya yang dianggap mempromosikan stereotip negatif terhadap perempuan.
Dalam video yang diposting di TikTok, Hernandez mengungkapkan pandangannya tentang perempuan yang ia sebut “gagal” dan “menghilangkan maskulinitas”. Ia menambahkan, “Jangan takut menjadi perempuan, biarkan diri kalian dipimpin oleh seorang pria.” Pernyataan ini langsung mengundang reaksi keras dari berbagai kalangan, termasuk publik, media, dan pemerintah. Banyak yang menilai ucapannya sebagai bentuk kekerasan media yang bertentangan dengan upaya untuk mencapai kesetaraan gender dalam olahraga.
Federasi Sepak Bola Meksiko (FMF) bereaksi cepat atas pernyataan tersebut. Mereka menilai kata-kata Hernandez “mempromosikan stereotip seksis yang dianggap sebagai kekerasan media”. Sebagai tanggapan, FMF, bersamaan dengan liga-liga putra dan putri papan atas Meksiko, mengumumkan bahwa Komisi Gender dan Keberagaman telah memulai penyelidikan untuk menilai dan menghentikan jenis perilaku ini di masa depan. Mereka berjanji akan mengambil tindakan tegas jika terdapat pelanggaran berulang.
Hernandez menyadari akan dampak dari pernyataannya dan pada 24 Juli lalu akhirnya mengunggah permohonan maaf di Instagram. Dalam permintaan maafnya, ia menyebutkan bahwa tidak ada niatan untuk “menyakiti atau memecah belah” dan ia sangat menyesal atas kebingungan atau ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Dia menegaskan komitmennya untuk mendengarkan dan merenung, serta berjanji akan belajar dari pengalaman ini untuk menjadi versi dirinya yang lebih baik.
Komentar kritis juga datang dari Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, yang menyatakan bahwa meskipun Hernandez adalah pemain sepak bola yang hebat, namun pandangannya tentang perempuan menunjukkan bahwa ia masih perlu banyak belajar. Reaksi dari masyarakat juga menunjukkan penolakan yang kuat terhadap pernyataan tersebut, dan memperlihatkan bahwa isu gender masih menjadi tantangan yang harus dihadapi dalam dunia olahraga.
Chivas, klub tempat Hernandez bermain, juga tidak tinggal diam. Mereka mengecam komentarnya yang dianggap bertentangan dengan prinsip dan nilai-nilai klub. Walaupun pihak Chivas tidak merinci tindakan yang diambil terhadap Hernandez, mereka menegaskan pentingnya kepekaan dan penghormatan terhadap semua orang, terlepas dari gender.
Seiring dengan kontroversi ini, karir Hernandez yang cemerlang sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa timnas Meksiko dan perjalanan karirnya di klub-klub ternama seperti Manchester United, Real Madrid, dan MLS, kini terbayangi oleh pernyataan yang tidak pantas ini. Kembali ke klub asalnya, Chivas, pada tahun 2023, Hernandez diharapkan tidak hanya mengandalkan prestasi di lapangan, tetapi juga sikap positif dan menghormati semua pihak, terutama terkait isu gender.
Berita ini menunjukkan betapa pentingnya pemahaman dan kepedulian terhadap isu-isu sosial, termasuk kesetaraan gender, dalam dunia olahraga. Perubahan perilaku dan sikap menjadi akademis yang penting bagi semua atlet, dan diharapkan Hernandez dapat menggunakan kesempatan ini untuk berkontribusi dalam mempromosikan kesetaraan dan menghormati perempuan di semua aspek kehidupan.
