Usai kegagalan Timnas Indonesia U-23 dalam meraih gelar juara Piala AFF U-23 2025, nama Ratu Tisha Destria mencuat sebagai calon kuat Ketua Umum PSSI. Ratu Tisha, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PSSI periode 2023-2027, memiliki catatan prestasi yang mengesankan dan telah menjadi figur penting dalam pengembangan sepak bola Indonesia.
Ratu Tisha, lahir pada 30 Desember 1985 di Jakarta, bukan sosok baru di ranah sepak bola. Ia memiliki pengalaman luas di PSSI, dimulai sebagai Direktur Kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) pada 2016. Pada masa itu, kompetisi sepak bola Indonesia sempat terhenti akibat sanksi FIFA. Namun, dengan kepemimpinannya, ISC berhasil diselenggarakan kembali secara sukses, menunjukkan keterampilan manajerialnya.
Setelah itu, pada Mei 2017, ia menjadi wanita pertama yang menjabat Sekretaris Jenderal PSSI. Selama menjabat, ia melahirkan berbagai terobosan seperti Liga 1 Putri pada 2019, yang memberikan dorongan bagi sepak bola wanita di tanah air. Tak hanya itu, Ratu Tisha juga berperan dalam mendirikan Elite Pro Academy, mendorong pengembangan pemain muda di tingkat U-16, U-18, dan U-20, serta menggagas program Garuda Select, yang membantu pemain muda Indonesia berlatih di Eropa.
Kehadirannya di dunia sepak bola juga terasa saat ia berhasil mendatangkan pelatih Shin Tae-yong untuk melatih Timnas Indonesia. Proses ini berlangsung sulit, karena Indonesia bersaing dengan klub-klub Tiongkok yang menawarkan gaji jauh lebih tinggi. Berkat kegigihan Tisha dalam menjalani negosiasi, pelatih asal Korea Selatan tersebut setuju untuk bergabung, yang kemudian membawa dampak positif terhadap performa Timnas Indonesia.
Postingan video Ratu Tisha saat menyaksikan perjuangan Timnas U-23 melawan Thailand menjadi viral, terutama ekspresi kecewa yang ia tunjukkan. Hal ini memicu seruan dari netizen yang mengusulkan agar dirinya menjadi calon Ketua Umum PSSI berikutnya. Di media sosial, banyak yang menilai Ratu Tisha memiliki dedikasi dan komitmen tinggi terhadap perkembangan sepak bola Indonesia.
Rekam Jejak Pendidikan dan Karir
Ratu Tisha adalah lulusan Sarjana Matematika dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan juga merupakan satu-satunya peserta perempuan dari Indonesia yang berhasil mendapatkan beasiswa FIFA Master di International Centre for Sports Studies. Ia berhasil meraih gelar Master of Art di bidang manajemen, hukum, dan humaniora olahraga, diraihnya dengan prestasi yang membanggakan.
Sebelum terjun penuh ke sepak bola, Tisha bekerja di perusahaan jasa perminyakan Schlumberger dan menjalani karir internasional yang memperluas wawasan serta kemampuannya dalam manajemen. Pengalaman ini sangat berguna ketika ia menjalin hubungan dengan federasi sepak bola di berbagai negara.
Pada tahun 2013, Ratu Tisha mendirikan LabBola, sebuah perusahaan yang menyediakan analisis data di bidang olahraga. Inisiatif ini menegaskan visinya untuk modernisasi sepak bola di Indonesia dan membuktikan minat serta pengetahuan yang mendalam tentang ilmu olahraga dan pengelolaan.
Tantangan dan Visi PSSI Ke Depan
Di posisinya sebagai Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha bertanggung jawab atas pengembangan teknis sepak bola yang meliputi pembinaan untuk pelatih, pemain, dan wasit. Ia berkolaborasi dengan Erick Thohir untuk menjadikan PSSI sebagai organisasi kelas dunia dan membangun lingkungan sepak bola yang sehat bagi ribuan klub dan asosiasi di seluruh Indonesia.
Sebagai wanita pertama yang memegang posisi tinggi di PSSI, berbagai tantangan menghadang, terutama dalam mengelola sepak bola di negara dengan lebih dari 17.000 pulau. Selain itu, dukungan publik yang meningkat pasca kegagalan Timnas U-23 di Piala AFF U-23 menambah tekanan sekaligus energi bagi Ratu Tisha untuk mengambil langkah nyata demi perbaikan ke depan.
Kini, dengan dukungan dari para penggemar dan netizen, jalan menuju puncak kepemimpinan di PSSI seolah semakin terbuka lebar. Ratu Tisha memiliki kesempatan untuk membawa perubahan signifikan dalam dunia sepak bola Indonesia, menciptakan sistem yang lebih baik demi generasi mendatang. Sementara itu, harapan akan hadirnya kepemimpinan yang lebih responsif dan inovatif di PSSI di masa depan kian meningkat.





