Adu Gaji Shin Tae-yong di Timnas Indonesia vs Ulsan HD: Jauh Bedanya?

Shin Tae-yong, pelatih asal Korea Selatan yang terkenal, baru saja berada di tengah perbincangan hangat terkait kontraknya di Tim Nasional Indonesia (Timnas) dan tawaran baru yang didapatnya dari klub Liga Korea Selatan, Ulsan HD. Menurut laporan, Ulsan HD bersiap untuk menjadikannya pelatih dengan gaji tertinggi, bahkan mengalahkan sejumlah pemain bintang di liga tersebut.

Berdasarkan informasi dari Yonhap, Ulsan HD siap memberikan gaji yang jauh melampaui yang diterima oleh Shin saat melatih Timnas Indonesia. Saat ini, gaji Shin di Timnas Indonesia dilaporkan mencapai Rp23,6 miliar per tahun setelah memperpanjang kontrak pada 2024. Angka ini masih kalah dibandingkan gaji winger FC Seoul, Jesse Lingard, yang memperoleh sekitar Rp23,9 miliar per tahun.

Dengan potensi gaji di Ulsan HD yang diprediksi minimal sebesar 1,2 juta pounds atau sekitar Rp26,1 miliar per tahun, selisihnya menjadi cukup signifikan. Hal ini menunjukkan betapa besar perbedaan antara gaji pelatih di level internasional dan di liga domestik. Ulasan dari K League United menunjukkan bahwa Shin Tae-yong bukan hanya akan menjadi pelatih dengan bayaran tertinggi di Korea Selatan, tetapi juga berpotensi menjadikannya salah satu yang terkaya di Asia.

Gaji di Timnas Indonesia

Shin Tae-yong mulai menjabat sebagai pelatih Timnas Indonesia pada 2020 dengan kontrak awal yang mencakup gaji Rp18 miliar per tahun. Ini merupakan angka yang cukup besar untuk standar sepakbola Indonesia, tetapi masih jauh dari standar Eropa atau Asia Timur. Dengan berbagai fasilitas yang ditawarkan oleh PSSI, seperti kendaraan mewah dan apartemen, gaji ini jelas menunjukkan komitmen positif federasi terhadap tim nasional.

Pada pertengahan 2024, kontrak Shin diperpanjang, dan gajinya naik menjadi Rp23,6 miliar. Namun, dengan adanya kontrak baru dari Ulsan HD yang diharapkan lebih menggiurkan, ada pertanyaan mengenai seberapa besar komitmen Shin untuk tetap bertahan di Timnas Indonesia.

Meninggalkan Timnas untuk Ulsan HD?

Keputusan Shin Tae-yong untuk menerima tawaran Ulsan HD adalah langkah yang diambil setelah ia berlangsung hampir dua tahun bersama Timnas Indonesia. Ini juga menjadi kali pertama Shin kembali ke klub setelah terakhir menangani Seongnam FC pada 2012. Ketertarikan Shin untuk kembali ke level klub ini bisa jadi didorong oleh keinginan untuk mendapatkan tantangan baru dan tentunya gaji yang lebih tinggi.

Ulsan HD sendiri merupakan klub dengan sejarah yang cukup mengesankan, termasuk dua kali menjadi juara Liga Champions Asia. Dengan pengalaman dan reputasi Shin, ada harapan besar bahwa ia bisa membawa tim tersebut kembali meraih kejayaan. Dalam kancah sepakbola, pelatih dengan reputasi tinggi dan gaji selangit tentunya akan memicu ekspektasi yang tinggi dari para penggemar dan klub.

Perbandingan Gaji yang Menggugah

Perbandingan gaji Shin di Timnas Indonesia dengan yang akan diterimanya di Ulsan HD menunjukkan betapa bervariasinya sistem pembayaran dalam dunia sepakbola. Sementara gaji Rp23,6 miliar di Timnas Indonesia sudah dianggap besar untuk konteks domestik, di Ulsan HD, angka tersebut bisa melonjak signifikan dan mencerminkan komitmen klub untuk membangun tim yang kompetitif.

Meskipun perbedaan gaji mencolok ini mengundang banyak komentar, ada isu lebih besar yang perlu dipertimbangkan: bagaimana strategi dan visi Shin untuk memajukan sepakbola Indonesia akan terganggu atau tidak jika ia memilih untuk kembali ke level klub. Dengan pelatih sekelasnya yang mendapatkan dana lebih besar, ini juga menegaskan perlunya investasi yang lebih pada pengembangan tim pelatih di Indonesia agar dapat bersaing di level yang lebih tinggi.

Kita akan menantikan langkah Shin Tae-yong selanjutnya dan bagaimana ia akan mengelola Ulsan HD, serta apakah ia dapat mewujudkan ambisi besar untuk kembali meraih kejayaan dalam sepakbola.

Berita Terkait

Back to top button