Setelah menyelesaikan tur pramusim di Asia, Barcelona kini kembali ke Spanyol dengan bekal pengalaman berharga. Sementara itu, Real Madrid baru memulai persiapan untuk musim baru, yang tentunya menimbulkan perbandingan antara kedua raksasa La Liga ini. Barcelona, di bawah asuhan Hansi Flick, telah menjalani tiga pertandingan di Asia selama sepuluh hari, sementara Madrid baru mulai berlatih pada 4 Agustus 2025.
Proses pramusim Real Madrid sedikit terlambat akibat keterlibatan mereka dalam Piala Dunia Antarklub, yang berlangsung hingga 9 Juli lalu. Dalam turnamen itu, Madrid melaju hingga semifinal sebelum dikalahkan oleh Paris Saint-Germain. Hal ini berimplikasi pada waktu persiapan yang lebih sedikit dibandingkan tim lainnya, termasuk rival abadi mereka, Barcelona.
Madrid menjalani tes medis terlebih dahulu sebelum memulai latihan, dengan mayoritas pemain, termasuk bintang baru Kylian Mbappe, terlihat semangat menyambut sesi latihan. Dalam pernyataannya, klub mencatat bahwa para pemain memiliki hak untuk mendapatkan libur minimal selama 21 hari, sesuai dengan kesepakatan kolektif di Liga Spanyol. Oleh karena itu, terlambatnya awal pramusim Madrid adalah hal yang dapat dimengerti.
Meskipun waktu persiapan yang terbatas, Madrid dijadwalkan hanya menjalani satu laga uji coba melawan WSG Tirol di Austria pada 12 Agustus, sebelum bertanding melawan Osasuna pada 19 Agustus di jornada pertama La Liga 2025-26. Pelatih Xabi Alonso menyatakan bahwa timnya akan berusaha memaksimalkan waktu yang ada untuk menyiapkan fisik dan taktik.
Namun, ada kendala saat Madrid mengajukan permohonan penundaan pertandingan melawan Osasuna. Permohonan tersebut ditolak oleh Federasi Sepakbola Spanyol karena tidak ada aturan tertulis yang menyatakan minimum waktu persiapan. Dalam situasi ketika modifikasi skuad juga sangat terbatas, dengan Luka Modric dan Lucas Vazquez yang pergi dan digantikan oleh Alvaro Carreras dan Franco Mastantuono, Madrid jelas menghadapi tantangan dalam proses adaptasi mereka.
Di sisi lain, Barcelona yang telah menjalani tur Asia menunjukkan performa yang mengesankan. Dengan pengalaman bermain di bawah tekanan dalam waktu singkat, tim ini tampak lebih siap menyongsong musim baru. Menjalani laga-laga penting di luar negeri, mulai dari tingkat teknis hingga kolaborasi antar pemain, Barcelona berupaya untuk mengoptimalkan persiapan mereka sebelum kembali ke La Liga.
Kedua tim diharapkan dapat menghadirkan permainan menarik di musim mendatang. Dengan rivalitas yang semakin ketat antara Barcelona dan Real Madrid, setiap pertandingan akan menjadi momen krusial. Barcelona tampaknya mendapatkan keuntungan lebih awal dalam hal persiapan, sementara Madrid harus berjuang keras untuk mengejar ketertinggalan.
Adanya beberapa perubahan dalam skuat Madrid juga menjadi isu penting. Laporan-laporan terkini menunjukkan bahwa Madrid tidak akan mengincar pemain baru di sisa transfer musim panas ini, kecuali ada yang pergi. Sementara itu, Barcelona berpotensi melakukan beberapa tambahan pemain untuk memperkuat skuad mereka setelah tur Asia.
Dengan demikian, perhatian para penggemar La Liga kini terfokus pada bagaimana kedua tim ini akan memanfaatkan waktu yang tersisa untuk merakit tim yang padu dan siap bersaing. Ramalan ke depan akan sangat tergantung pada kemampuan masing-masing pelatih dalam mengelola skuad dan strategi mereka dalam menghadapi tantangan musim baru. Menjelang pembukaan La Liga, ketegangan semakin meningkat, dan hasil dari laga-laga awal dapat menjadi indikator awal performa masing-masing tim.





