Gianluigi Donnarumma, penjaga gawang asal Italia, mengalami kekecewaan mendalam setelah didepak dari Paris Saint-Germain (PSG). Selama empat tahun menjabat sebagai kiper utama, Donnarumma harus menghadapi kenyataan pahit ketika manajemen tim memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya, meski masih tersisa hingga 2026. Pelatih baru PSG, Luis Enrique, menilai gaya bermain Donnarumma tidak sejalan dengan visi tim yang ingin diterapkannya.
Kekecewaan Donnarumma semakin dalam setelah namanya dicoret dari skuad yang bertarung melawan Tottenham Hotspur dalam laga Piala Super Eropa. Padahal, selama ini, Donnarumma telah menunjukkan performa gemilang yang turut berkontribusi dalam kesuksesan tim, termasuk meraih empat gelar musim lalu dan mencapai final Piala Dunia Antarklub.
Melalui akun Instagramnya, Donnarumma mengungkapkan perasaannya. Ia mengekspresikan rasa syukur kepada para penggemar yang telah memberinya dukungan sejak pertama kali bergabung dengan PSG. “Untuk fans Paris yang spesial, saya selalu memberikan segalanya sejak hari pertama, baik dalam maupun luar lapangan,” tulisnya. Ia mengaku merasa disakiti oleh keputusan yang diambil oleh manajemen, yang menyatakan bahwa dirinya tidak lagi menjadi bagian dari tim.
Lebih lanjut, Donnarumma berharap dapat memiliki kesempatan untuk mengucapkan salam perpisahan kepada para fans secara langsung di Parc des Princes. “Saya berharap bisa punya kesempatan bertemu fans di Parc des Princes secara langsung sekali lagi dan mengucapkan salam perpisahan yang pantas,” tambahnya. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada rekan-rekannya di tim, menyebut mereka sebagai keluarga kedua.
Donnarumma sudah mencatatkan 161 penampilan di semua kompetisi sejak bergabung pada 2021. Selama masa baktinya, ia berhasil mengantarkan PSG meraih empat trofi LaLiga, dua Piala Prancis, dan satu Liga Champions. Performa solidnya di bawah mistar gawang selama ini menjadikannya salah satu kiper terkemuka di Eropa.
Namun, keputusan untuk mendatangkan Lucas Chevalier dari Lille oleh Enrique menunjukkan bahwa PSG sedang merombak skuat untuk menghadapi musim baru. Chevalier dianggap lebih sesuai dengan filosofi permainan yang ingin diterapkan oleh pelatih asal Spanyol tersebut, yang memicu pergeseran besar di lini belakang tim.
Kondisi ini menambah lapisan kompleksitas pada situasi di PSG, yang saat ini sedang dalam fase peralihan. Fanbase tim harus bersiap dengan perubahan ini, yang mungkin memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan susunan tim yang baru. Di sisi lain, Donnarumma kini harus mencari klub baru yang dapat memberinya kesempatan untuk kembali beraksi di level tertinggi.
Kepergiannya dari PSG merupakan kehilangan besar untuk tim yang telah menjadikannya salah satu pilar utama dalam beberapa tahun terakhir. Donnarumma yang sebelumnya dipuji karena penampilannya yang mengesankan kini harus menghadapi realitas baru di luar PSG. Keterikatan emosionalnya dengan klub dan fanbase menjadi kenangan berharga yang sulit dilupakan.
Dengan berbagai dinamika yang terjadi di PSG, penggemar olahraga di seluruh dunia menantikan langkah selanjutnya. Bagaimana perjalanan karier Donnarumma setelah meninggalkan PSG masih menjadi teka-teki, namun satu hal pasti: kiper muda ini akan terus menjadi sorotan dalam dunia sepak bola global.





