Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan kepastian bahwa Jakarta International Stadium (JIS) akan digunakan oleh Timnas Indonesia untuk kalender FIFA matchday pada Maret 2026 tanpa mengganggu jadwal Persija Jakarta. Menurut Erick, Persija tetap bisa bermarkas di JIS seperti biasa, karena penggunaan stadion tersebut hanya akan berlangsung saat liga dihentikan. Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi Jakmania yang khawatir akan kehilangan ‘rumah’ mereka.
Erick menegaskan bahwa Timnas hanya akan mengadakan pertandingan di JIS saat kalender FIFA matchday, di mana kompetisi Super League tidak berlangsung. “Kalau FIFA matchday itu liga dihentikan,” ujarnya saat memberikan penjelasan kepada media. Dengan demikian, tidak ada benturan jadwal antara penggunaan stadion untuk Timnas dan pertandingan regular Persija.
Penggunaan JIS tidak hanya akan menguntungkan tim senior, tetapi juga tim U-20 dan U-17. Erick menyatakan, “Kita bisa menggunakan fasilitas yang dimiliki oleh Pemda DKI, salah satunya JIS.” Ini merupakan langkah strategis untuk memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada demi meningkatkan kualitas olahraga di tanah air.
Erick juga menekankan bahwa rumah Timnas Indonesia bukan hanya di satu lokasi, tetapi bisa berpindah-pindah. PSSI berencana untuk membawa pertandingan ke berbagai daerah agar masyarakat dapat lebih dekat dengan Timnas. “Jakmania tidak perlu khawatir, karena kandang tim nasional ada di seluruh Indonesia,” kata Erick. Dengan kata lain, PSSI menginginkan agar semua elemen masyarakat merasa memiliki Timnas.
Sebagai contoh, pertandingan Timnas U-17 yang digelar di Sumatera Utara mencerminkan upaya tersebut. PSSI berkomitmen untuk menjadikan setiap pertandingan sebagai kesempatan untuk merangkul penggemar di seluruh Indonesia, tidak hanya di kota-kota besar seperti Jakarta.
Dengan kepastian ini, Jakmania bisa bernapas lega, karena mereka tidak akan kehilangan JIS. Stadion megah ini akan tetap menjadi markas kebanggaan Persija, sekaligus memberikan ruang bagi Timnas Indonesia untuk berlatih dan bertanding. Erick juga menambahkan bahwa penggunaan JIS akan berlaku untuk beberapa kejuaraan atau pertandingan tim nasional di masa mendatang.
Keseriusan PSSI dalam memanfaatkan JIS mencerminkan keinginan untuk meraih prestasi di kancah internasional. Selain itu, ini juga menunjukkan bahwa badan sepak bola Indonesia berkomitmen untuk memberikan pengalaman terbaik bagi para pemain dan penggemar. Dengan stadion modern ini, diharapkan kinerja Timnas Indonesia dapat meningkat, dan kehadiran Timnas di tengah masyarakat semakin dirasakan.
Keputusan untuk mengizinkan Timnas menggunakan JIS diharapkan akan meningkatkan dukungan masyarakat akan sepak bola nasional. Masyarakat bisa melihat langsung laga-laga Timnas di stadion yang representatif dan mendukung tim kesayangan mereka. Ermidian menjelaskan bahwa setiap elemen dari PSSI berkomitmen untuk memfasilitasi pertumbuhan sepak bola di Indonesia.
Dengan situasi ini, tampaknya hubungan antara Timnas dan klub-klub lokal dapat terjaga dengan baik. Hal ini penting untuk menciptakan ekosistem sepak bola yang sehat. Pertandingan tim nasional tidak hanya menjadi momen bagi pemain, tetapi juga bagi penggemar untuk merasakan kebanggaan sebagai bagian dari komunitas sepak bola Indonesia.
PSSI menyadari betapa pentingnya mengklasifikasikan jalur komunikasi yang baik antara klub dan tim nasional. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa penggunaan JIS diatur dengan cermat. Dengan rencana yang matang, diharapkan kerjasama antara PSSI dan Persija, serta seluruh pihak terkait, dapat berjalan harmonis demi kemajuan sepak bola nasional.





