Newcastle United memasuki musim baru Premier League 2025/26 dalam situasi yang penuh ketegangan, terutama terkait dengan isu striker andalan mereka, Alexander Isak. Dalam beberapa waktu terakhir, Isak dikabarkan melakukan aksi mogok latihan untuk memaksakan kepindahan ke Liverpool. Situasi tersebut menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan pendukung, mengingat peran pentingnya di lini depan yang sangat dibutuhkan oleh pelatih Eddie Howe.
Menjelang laga pembuka melawan Aston Villa di Villa Park pada 16 Agustus 2025, salah satu pemilik klub, Jamie Reuben, akhirnya angkat bicara. Melalui akun media sosialnya, ia meminta maaf kepada para pendukung atas kurangnya komunikasi selama bulan-bulan yang sulit ini. “Musim panas ini sangat penuh dinamika dan saya minta maaf tidak bisa berkomunikasi lebih langsung. Namun, semua orang di klub bekerja keras untuk memastikan kami siap menghadapi musim terbaik,” kata Reuben.
Alexander Isak, yang menjadi top skorer Newcastle musim lalu, merupakan tumpuan utama dalam skema permainan Eddie Howe. Namun, aksi mogoknya mengejutkan banyak pihak, dan krisis striker ini semakin rumit ketika Newcastle mengalami kegagalan dalam merekrut Benjamin Sesko dari RB Leipzig, yang akhirnya berlabuh ke Manchester United setelah mereka melayangkan tawaran fantastis senilai £70 juta. Kehilangan sesosok striker berkualitas ini menambah tekanan bagi manajemen klub.
Dalam situasi yang genting ini, Eddie Howe berusaha menjaga kestabilan dalam ruang ganti. Ia mengakui bahwa saat ini ada kebutuhan mendesak untuk mendatangkan penyerang baru tetapi menekankan bahwa situasi transfer tidak boleh dijadikan alasan untuk mengganggu performa tim. “Pasar striker musim ini sangat sempit. Tapi kami masih mencari dan yakin ada sosok yang cocok untuk kebutuhan tim,” ungkap Howe. Ia menambahkan, “Ideally kami merekrut striker baru, karena jumlah pertandingan yang padat membuat kami membutuhkannya. Namun, apapun kondisinya, saya akan bekerja dengan skuat yang ada.”
Ketidakpastian ini semakin diwarnai oleh posisi direktur olahraga yang hingga kini masih kosong, setelah CEO Darren Eales dipastikan hengkang tanpa kejelasan tentang siapa pengganti yang layak. Hal ini menunjukkan betapa dalamnya permasalahan yang sedang dihadapi Newcastle, mulai dari ketidakstabilan di lini manajerial hingga masalah di urusan transfer.
Reaksi Jamie Reuben bukan hanya sekadar permohonan maaf, tetapi juga sebuah pengakuan akan tantangan yang dihadapi klub. Dalam pernyataannya, ia mengapresiasi dukungan luar biasa yang diberikan oleh para suporter Newcastle. “Menjelang musim baru Liga Champions, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada suporter atas dukungan luar biasa mereka untuk Newcastle United,” tulis Reuben.
Meski tantangan menghadang, banyak yang berharap bahwa klub bisa segera menemukan jalan keluar dari krisis ini. Terlebih dengan harapan yang tinggi untuk musim ini, Newcastle berusaha untuk bangkit dan bersaing dengan klub-klub besar di liga. Suporter dan pengamat sepakbola pun menanti dengan penuh cemas bagaimana perkembangan situasi ini di tengah waktu yang semakin mendesak.
Informasi tambahan mengenai performa pemain akan sangat penting, terutama dua pekan setelah kompetisi dibuka. Apakah Alexander Isak akan kembali ke jalur yang benar dan membantu Newcastle, atau akan ada perubahan dalam skuat yang memengaruhi strategi Howe, adalah pertanyaan yang saat ini bergantung pada dinamika klub dalam waktu dekat.





