Mees Hilgers Tinggalkan Twente Setelah 14 Tahun, Tuju Premier League

Selama 14 tahun mengabdi untuk FC Twente, Mees Hilgers siap mengakhiri perjalanan panjangnya bersama klub asal Belanda tersebut. Pemain bertahan ini telah mengekspresikan keinginan untuk meninggalkan Twente dan mencari tantangan baru di Premier League. Keputusan ini muncul di tengah ketidakpuasan manajemen Twente yang merasa jengah dengan sikap Hilgers yang terus mendesak untuk pindah.

Hilgers, yang kini berusia 23 tahun, telah berseragam Twente dan menghabiskan sebagian besar kariernya di akademi klub tersebut sejak bergabung pada tahun 2011. Debutnya di tim utama terjadi pada 5 Desember 2020, saat melawan Ajax, dan sejak saat itu, ia menjadi bagian penting dari lini belakang dengan total 131 penampilan. Namun, meski bersinar di lapangan, Hilgers belum berhasil meraih trofi selama karirnya di Twente.

Kontrak Hilgers sebenarnya masih berlaku hingga satu tahun ke depan. Namun, bagi sang pemain, mencicipi pengalaman baru di luar Belanda serta bermain di level yang lebih tinggi menjadi prioritas utama. “Sikapnya yang terus-terusan ingin pergi sudah dibicarakan oleh pihak Twente selama tiga tahun,” kata jurnalis Belanda, Leon ten Voorde. Menurutnya, pihak klub sudah mulai kehilangan kesabaran dan tidak memberikan kesempatan bagi Hilgers untuk bermain di dua laga awal Eredivisie musim 2025/2026.

Dalam situasi ini, Crystal Palace tampaknya menjadi tujuan berikutnya bagi Hilgers. Negosiasi antara klub asal Inggris dan Twente kini tengah berlangsung, dengan laporan menyebutkan bahwa kesepakatan personal antara Hilgers dan Crystal Palace sudah tercapai. Meski sempat diincar oleh klub-klub Spanyol dan Italia, Hilgers lebih memilih untuk bergabung dengan klub yang mengangkat trofi Piala FA pada musim 2024/2025 tersebut.

Kepindahan ini tentu menjadi titik balik bagi Hilgers dan juga bagi FC Twente. Setelah sekian lama berjuang bersama klub yang telah membesarkan namanya, Hilgers kemungkinan besar akan memulai babak baru dalam karirnya di kompetisi yang lebih bergengsi. Keinginan untuk meraih gelar juara dan tantangan yang lebih besar menjadi motivasi utamanya.

Sementara itu, di dalam tubuh manajemen Twente, situasi ini menjadi pelajaran penting. Ketidakpuasan Hilgers bisa mencerminkan tantangan yang dihadapi klub dalam mempertahankan pemain berbakat dan motivasi mereka. Dengan begitu banyaknya pemain muda berbakat yang menjelajahi bursa transfer, Twente harus berstrategi untuk menjaga komposisi tim yang kompetitif di masa mendatang.

Dengan kepindahannya ke Premier League, Hilgers akan menghadapi tantangan baru, sekaligus mengharapkan untuk menciptakan jejak yang lebih cemerlang di dunia sepak bola. Premier League dikenal sebagai salah satu liga terbaik di dunia, dan kesempatan untuk tampil di ajang setinggi ini tentunya merupakan impian bagi kebanyakan pemain.

Meskipun proses transfer ini belum sepenuhnya resmi, semua pihak tampak optimis bahwa Hilgers akan segera berkarier di Inggris. Menjadi bek yang diharapkan berkontribusi di Crystal Palace, harapan tentu tinggi agar ia bisa memberi dampak positif bagi klub barunya.

Terlepas dari apa yang terjadi di masa depan, perjalanan 14 tahun Hilgers bersama Twente adalah cerita tentang pengabdian, kesabaran, dan penantian, serta perjuangan untuk meraih impian yang lebih besar. Kini, saatnya bagi Hilgers untuk melangkah lebih jauh, mengejar ambisi di dunia sepak bola yang sering kali penuh dengan kejutan.

Berita Terkait

Back to top button