Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, memberikan tanggapan tegas mengenai kritik pedas yang diterima gelandang asal Brasil, Wiliam Marcilio. Dalam beberapa pertandingan terakhir, Wiliam sering dianggap tidak tampil maksimal, bahkan beberapa Bobotoh mengklaim bahwa ia mengalami “star syndrome”. Isu ini semakin mencuat setelah kekalahan 1-2 yang dialami Persib oleh Persijap Jepara, di mana Wiliam dinilai tidak mampu memberikan kontribusi yang signifikan.
Bojan Hodak menekankan bahwa masalah yang dihadapi Wiliam bukanlah semata-mata berkaitan dengan performanya, namun juga terkait dengan perubahan besar dalam komposisi skuad. “Kami mengganti 14 pemain dari musim lalu. Mereka semua masih perlu waktu untuk saling mengenal satu sama lain,” ungkap Bojan. Pelatih asal Kroasia ini menegaskan bahwa situasi tersebut tidak hanya dialami oleh Wiliam, tetapi juga oleh beberapa pemain lainnya.
Dalam pernyataannya, Hodak menilai tudingan “star syndrome” yang dituduhkan kepada Wiliam terlalu berlebihan. Ia mengekspresikan keyakinan bahwa kekinian performa pemain akan membaik seiring berjalannya waktu. “Di beberapa pertandingan, mereka tampil fantastis, namun di laga lain, performanya masih kurang. Ini murni masalah konsistensi yang pasti akan membaik,” lanjutnya.
Bojan juga memberikan penegasan bahwa Wiliam adalah pemain dengan kualitas tinggi yang tetap memiliki peran penting dalam tim. Namun, ia membutuhkan waktu lebih untuk beradaptasi dengan rekan-rekannya di lapangan. Di tengah kritik yang berkembang, Bojan menekankan pentingnya dukungan untuk mendorong peningkatan kepercayaan diri pemain, terlebih kendati musim ini masih cukup panjang dan banyak kesempatan yang tersedia.
Hingga pekan kedua kompetisi, Persib Bandung berada di posisi ketujuh klasemen sementara dengan mengumpulkan tiga poin dari dua laga. Kemenangan melawan Semen Padang (2-0) tidak cukup menutupi luka kekalahan dari tim promosi, Persijap Jepara. Kejadian ini menunjukkan betapa dinamisnya kompetisi berlangsung, dan bagaimana setiap pemain termasuk Wiliam membutuhkan dukungan untuk membangun performa yang lebih baik.
Dengan situasi ini, Bojan Hodak semakin memperlihatkan komitmennya untuk melindungi anak asuhnya dari kritik berlebihan. Pelatih yang memiliki pengalaman di tingkat atas ini percaya bahwa memberikan dukungan positif jauh lebih penting daripada sekadar menyoroti kesalahan. “Musim ini baru saja dimulai. Semua pemain memiliki kesempatan untuk menunjukkan perkembangan. Kritik boleh, tetapi dukungan jauh lebih dibutuhkan,” ujarnya.
Dalam konteks kebangkitan tim, dukungan dari Bobotoh dan penggemar Persib menjadi sangat vital. Mereka diharapkan memahami tantangan yang dihadapi para pemain pasca perombakan besar dalam skuad. Keberanian serta dedikasi yang ditunjukkan Wiliam Marcilio dan rekan-rekannya akan diuji dalam pertandingan-pertandingan mendatang, di mana pelatih Bojan Hodak berharap mereka dapat segera beradaptasi dan menunjukkan performa terbaik.
Kedepannya, perhatian publik belum akan berhenti pada Wiliam. Semua mata akan tertuju pada kemampuan pemain ini untuk memberikan impak positif di lapangan. Melihat perjalanan tim yang masih panjang, ada harapan agar setiap pemain mampu meningkatkan performanya demi meraih prestasi yang lebih baik di Liga Indonesia.





