Terungkap! Proyeksi Awal Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans di Timnas Indonesia

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengekspos informasi menarik mengenai dua pemain naturalisasi, Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans, terkait proyeksi mereka di Timnas Indonesia. Dalam pernyataannya, Thohir mengungkap bahwa Zijlstra awalnya dipersiapkan untuk Timnas U-23 namun gagal memenuhi syarat prosedural yang ditetapkan. Di sisi lain, Jonathans sudah direncanakan untuk tim senior sejak awal, sesuai dengan kebutuhan pelatih Patrick Kluivert.

Proses naturalisasi Zijlstra mengalami kendala sehingga ia tidak bisa bergabung dengan Timnas U-23 yang bersiap menghadapi Kualifikasi Piala Asia U-23 2026. Proses pendaftaran resmi pemain ditutup pada tanggal 25 Agustus 2025, dan Zijlstra tidak dapat diluluskan sebelum tenggat waktu tersebut. “Mauro sebenarnya mau kita coba untuk U-23 tapi waktunya tidak sempat,” ungkap Thohir. Dengan situasi ini, PSSI mengambil langkah untuk mendorong kedua pemain tersebut untuk mencoba peruntungan di tim senior.

Saat ini, baik Zijlstra maupun Jonathans sedang menunggu proses naturalisasi selesai. Pada 26 Agustus 2025, rapat paripurna DPR RI telah membahas pengesahan keduanya, dan saat ini hanya tinggal menunggu Keputusan Presiden serta pelantikan untuk menjadi Warga Negara Indonesia. Jika semua tahapan berjalan lancar, keduanya berpeluang untuk debut di ajang FIFA Matchday pada 8 September 2025, saat Timnas Indonesia akan melawan Lebanon di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.

Erick Thohir menyatakan bahwa kehadiran Zijlstra dan Jonathans sangat penting dalam memperkuat skuad Garuda, terutama setelah kehilangan Ole Romeny, yang batal memperkuat timnas. “Ini untuk menambah kedalaman skuad, kita perlu dua penyerang yang berkualitas,” tambahnya. Thohir menekankan perlunya keseimbangan dalam skuad, dengan semua posisi, baik penjaga gawang, penyerang, maupun bek, harus memiliki pemain dengan kualitas yang sebanding.

Dengan situasi yang ada, kehadiran Zijlstra dan Jonathans diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam membangun kekuatan Timnas Indonesia. Proses pengambilan sumpah pun diharapkan segera diselesaikan agar keduanya bisa langsung berkontribusi. “Sumpahnya sesegera mungkin, tergantung proses pemerintah karena ada paspor dan segalanya,” tutup Thohir.

Proyeksi berbeda yang dialami Zijlstra dan Jonathans menunjukkan dinamika yang terjadi dalam timnas, serta tantangan yang dihadapi dalam proses naturalisasi pemain. Situasi ini menjadi gambaran bahwa sepak bola Indonesia terus bergerak maju dengan memperkuat skuadnya melalui pemain-pemain berkualitas. Keterlibatan kedua pemain dalam skuat senior bukan hanya sekadar pelengkap, melainkan langkah strategis untuk mencapai target di level internasional.

Munggu depan, pertandingan melawan Lebanon menjadi ajang penting bagi Zijlstra dan Jonathans jika proses naturalisasi mereka terlaksana dengan baik. Pertarungan ini akan menjadi ujian awal bagi mereka untuk membuktikan kualitas dan kontribusi mereka bagi Garuda di level internasional. PSSSI dengan cermat mempersiapkan segala sesuatunya untuk memastikan bahwa skuad yang akan diturunkan adalah yang terbaik, dengan harapan membawa kemajuan bagi persepakbolaan Indonesia di pentas dunia.

Berita Terkait

Back to top button