PENYERANG Nigeria, Victor Boniface, baru-baru ini memberikan klarifikasi mengenai kegagalannya bergabung dengan AC Milan dalam bursa transfer musim panas ini. Kegagalan tersebut bukan karena alasan transfer yang biasa, melainkan disebabkan oleh masalah kesehatan yang serius, khususnya riwayat cedera lutut yang dialaminya.
Boniface, yang saat ini merupakan pemain Bayer Leverkusen, telah menjelaskan bahwa kegagalan dia menjalani tes medis menjadi penghalang utama dalam transfernya ke raksasa Serie A, AC Milan. “Saya gagal pindah karena cedera-cedera lamaku,” kata Boniface saat berbicara dengan media, seperti dilansir dari Football-Italia. Ia menambahkan bahwa cedera lutut yang pernah dialaminya sudah berlangsung cukup lama, berulang kali menyebabkan masalah di kaki kanannya.
Belum lama ini, AC Milan dan Bayer Leverkusen telah mencapai kesepakatan untuk meminjam Boniface hingga akhir musim 2025/26, dengan opsi untuk membeli permanen. Namun, hasil tes medis yang dilakukan di Milan menunjukkan adanya masalah serius pada lututnya. Hal ini tentu mengecewakan, mengingat sebelumnya Boniface telah menunjukkan kemampuan luar biasa di lapangan.
Pemain berusia 24 tahun ini sebenarnya memiliki karir yang menjanjikan di Leverkusen. Sejak bergabung pada musim panas 2023/24, dia berhasil mencetak 32 gol dan menyediakan 12 assist dalam 61 penampilan. Sebagai tambahan, Boniface juga berperan penting dalam membantu Leverkusen meraih gelar Bundesliga pertama mereka pada musim debutnya, sebelum akhirnya finis sebagai runner-up di belakang Bayern Munchen pada musim berikutnya.
Penting untuk dicatat bahwa Boniface tidak asing dengan masalah cedera. Dia telah menjalani dua operasi lutut pada tahun 2019 dan 2020, serta mengalami beberapa cedera otot yang memaksanya untuk absen di beberapa pertandingan pada musim lalu. Meskipun kondisi fisiknya menjadi sorotan, performanya di lapangan tetap mengesankan dan membuatnya menjadi salah satu penyerang yang diperhitungkan di Bundesliga.
Sebagai respons terhadap batalnya transfer Boniface, AC Milan tidak tinggal diam. Mereka segera mencari pengganti yang sesuai dan akhirnya merekrut Conrad Harder dari klub Portugal, Sporting CP. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa lini depan mereka tetap kuat meskipun kehilangan Boniface, yang diagendakan untuk menjadi salah satu aset utama di tim.
Kegagalan transfer ini tentunya menjadi momen refleksi bagi Boniface, yang berharap dapat memberikan kontribusi lebih besar di Leverkusen dan menjaga performa terbaiknya. “Saya tetap optimis dan berusaha menjaga kesehatan saya. Satu hari nanti, saya yakin kesempatan lain akan datang,” tambahnya.
AC Milan, dengan nama besar dan sejarahnya, selalu menjadi tujuan ambisius bagi banyak pemain. Oleh karena itu, berita tentang kegagalan Boniface meraih kesempatan ini menjadi menarik untuk dibahas, terutama mengingat potensi yang dimilikinya. Dengan masa depan yang masih panjang, tentunya akan ada banyak peluang bagi Boniface untuk bersinar, baik di Leverkusen maupun di klub-klub Eropa lainnya di masa mendatang.
Dalam dunia sepak bola, kesehatan pemain menjadi salah satu faktor utama dalam keberhasilan sebuah transfer. Kasus Boniface ini pun menunjukkan betapa pentingnya pemeriksaan medis sebelum suatu kesepakatan bisa ditegaskan. Dengan demikian, diharapkan pengalaman serupa tidak akan terulang pada pemain lainnya dalam bursa transfer yang akan datang.





