Polda Jabar Minta Laga Persib vs Borneo FC Ditunda, Respons Bojan Hodak

Polda Jawa Barat meminta penundaan laga antara Persib Bandung dan Borneo FC yang dijadwalkan berlangsung pada 31 Agustus 2025. Permintaan tersebut disampaikan seiring dengan keadaan keamanan yang tidak stabil di wilayah hukum Polda Jabar, pasca aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa di wilayah tersebut. Situasi ini telah meningkatkan status keamanan menjadi Siaga 1.

Kepolisian Daerah Jabar mengkhawatirkan adanya potensi gangguan keamanan yang dapat mengganggu jalannya pertandingan. Dalam surat yang dikirimkan kepada I.League, penyelenggara Super League 2025-2026, Polda Jabar menyatakan bahwa penundaan pertandingan ini adalah langkah yang perlu diambil untuk menghindari risiko yang lebih besar.

Sementara itu, pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, mengungkapkan bahwa dirinya belum bisa memberikan komentar lebih jauh mengenai kelanjutan laga ini. Ia menegaskan bahwa segala keputusan terkait penjadwalan ulang pertandingan sepenuhnya bergantung kepada I.League. "Saya belum bisa berkomentar karena ini belum diputuskan ditunda atau tidak," ujarnya saat ditemui di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.

Fokus Latihan Skuad

Meskipun laga masih dalam ketidakpastian, Hodak tetap melanjutkan program latihan bagi timnya. Ia menganggap penting untuk mempersiapkan skuadnya seandainya pertandingan tetap dilaksanakan sesuai rencana. "Jika kami tidak bermain besok, maka tentu ada pengganti. Tapi, jika kami bermain, kami tidak perlu penggantinya," tambahnya.

Hodak juga menyebutkan bahwa jika laga ditunda, timnya mungkin akan mempertimbangkan untuk mengadakan pertemuan internal antara pemain. Ini merupakan bagian dari strategi untuk menjaga kondisi fisik pemain dan mempersiapkan diri untuk kompetisi mendatang. "Kita masih menunggu surat resmi dari Liga," jelasnya.

Situasi Keamanan yang Mengkhawatirkan

Permintaan penundaan laga ini tidak terlepas dari situasi keamanan yang tengah dihadapi oleh beberapa daerah di Indonesia. Sebelumnya, pertandingan antara PSM Makassar dan Persebaya Surabaya juga mengalami penundaan karena kondisi yang tidak kondusif di Makassar, di mana kerusuhan yang terjadi mengakibatkan sejumlah kerusakan dan bahkan korban jiwa.

Kondisi ini menunjukkan bahwa faktor keamanan semakin menjadi perhatian serius dalam penyelenggaraan pertandingan sepak bola, terutama saat situasi sosial dan politik di negara ini fluktuatif. Oleh karena itu, pihak penyelenggara dan keamanan setempat perlu bekerja sama untuk memastikan keselamatan semua pihak yang terlibat dalam event olahraga.

Polda Jabar juga berharap bahwa dengan tindakan penundaan ini, semua pihak dapat lebih fokus pada pemulihan situasi keamanan dan menghindari potensi konflik yang lebih besar. Penundaan ini diharapkan tidak hanya dilakukan untuk laga Persib vs Borneo FC, tetapi juga untuk pertandingan lainnya yang berpotensi menghadapi masalah yang sama.

Situasi ini menjadi perhatian besar bagi semua pihak yang terlibat dalam industri sepak bola, terutama bagi para penggemar yang selalu menantikan aksi tim kesayangan mereka. Adanya ketidakpastian dalam jadwal pertandingan ini tentunya mempengaruhi banyak orang, baik dari aspek psikologis maupun ekonomi.

Ketidakpastian ini memberikan peluang bagi semua pihak untuk merenungkan pentingnya keselamatan dan keamanan dalam setiap aspek kehidupan, termasuk saat menyaksikan pertandingan olahraga. Sebab, esensi dari olahraga adalah persatuan dan kebersamaan, yang harus dijunjung tinggi di atas segala perpecahan.

Berita Terkait

Back to top button