Jaden Philogene menjadi sorotan utama pada pertandingan akhir pekan lalu di Portman Road, ketika ia mencetak hattrick dalam kemenangan telak 5-0 Ipswich Town atas Sheffield United. Kemenangan ini tidak hanya mengakhiri awal yang buruk bagi Ipswich di Liga Championship, tetapi juga menambah tekanan signifikan pada pelatih Sheffield United, Ruben Selles, yang kini melihat timnya terjebak dalam lima kekalahan beruntun.
Pertandingan dimulai dengan intensitas tinggi, di mana Sheffield United memberi tekanan pada lini belakang Ipswich. Namun, pada menit ke-21, Philogene berhasil membuka skor setelah memanfaatkan kesalahan debutan Alex Matos. Gol tersebut menjadi momentum bagi Ipswich, yang merasa tertekan setelah tidak meraih kemenangan di beberapa pertandingan awal.
Philogene kembali tampil gemilang di babak kedua. Dua gol tambahan yang dicetaknya menunjukkan kemampuan finishing yang sangat baik, sekaligus menegaskan posisi pentingnya dalam tim. Sejak merumput, Philogene menunjukkan bahwa ia adalah aset berharga bagi Ipswich. “Ini dorongan besar bagi Jaden secara pribadi. Hattrick ini akan meningkatkan kepercayaan dirinya,” ungkap pelatih Ipswich, Kieran McKenna.
Selain Philogene, George Hirst juga turut mencetak gol dengan tembakan melewati sela kaki kiper Sheffield, Michael Cooper. Jack Clarke yang masuk dari bangku cadangan menutup pesta gol dengan gol yang mirip, menambah penderitaan bagi tim tamu. Sisi negatif bagi Sheffield adalah kinerja defensif mereka yang buruk. Kapten Gus Hamer yang dicadangkan sejak awal, mencerminkan kekecewaan manajemen terhadap performa tim.
Berdasarkan statistik, Ipswich mendominasi permainan dengan penguasaan bola yang lebih baik dan peluang mencetak gol yang jauh lebih banyak. Kiper Ipswich, Alex Palmer, baru diuji dengan baik pada menit ke-59 ketika ia harus menepis peluang dari Tom Cannon, menunjukkan seberapa sedikitnya tekanan yang diberikan oleh Sheffield.
Setelah pertandingan, pelatih Kieran McKenna mengatakan, “Babak pertama berjalan sulit karena Sheffield menekan dengan agresif. Tapi kualitas serangan kami di depan akhirnya membuat perbedaan.” Dengan kata lain, efektivitas serangan Ipswich di babak kedua menjadi kunci sukses mereka dalam laga penting ini.
Sementara itu, Selles mengakui bahwa timnya merasakan dampak dari kebobolan gol kedua. “Gol pertama berawal dari intercept 70 yard dari gawang kami. Gol kedua mengubah jalannya pertandingan, setelah itu kami jatuh,” kata Selles. Ketidakmampuan tim untuk merespons setelah kebobolan adalah hal yang menjadi sorotan.
Kekalahan telak ini menjadi awal yang menyedihkan bagi Sheffield United, yang kini harus berjuang keras untuk bangkit di laga-laga berikutnya. Dengan meningkatnya tekanan pada Selles, ia harus menemukan solusi untuk memperbaiki performa tim sebelum semakin jauh terbenam di klasemen.
Dari data yang tercatat, Ipswich meraih kemenangan kandang liga pertamanya sejak menumbangkan Chelsea di Premier League pada Desember tahun lalu. Hasil ini diharapkan menjadi titik balik bagi Ipswich untuk melanjutkan performa positif di sisa musim.
Sebagai penutup, dengan performa mengesankan Philogene dan strategi taktis yang berhasil diterapkan McKenna, Ipswich nampaknya akan menjadi tim yang patut diperhitungkan di Liga Championship. Sementara itu, Sheffield United harus introspeksi dan memperbaiki kesalahan mereka dengan segera agar dapat tetap bersaing di liga yang penuh tantangan ini.





