Pelatih Bali United, Johnny Jansen, dengan tegas membantah tudingan yang menyatakan bahwa timnya menggunakan taktik buang-buang waktu saat bertanding melawan Persija Jakarta. Meskipun pertandingan yang berlangsung pada pekan kelima Super League 2025-2026 di Jakarta International Stadium (JIS) tersebut diwarnai dengan beberapa aksi pemain yang terjatuh, Jansen menilai anggapan tersebut tidak berdasar.
Bali United berhasil meraih satu poin penting setelah bermain imbang 1-1 melawan Persija. Gol Mirza Mustafic pada menit ke-19 membawa Bali United unggul terlebih dahulu, sebelum akhirnya Bruno Tubarao menyamakan kedudukan di menit ke-56. Namun, laga ini tidak lepas dari kontroversi yang mengundang reaksi keras dari pelatih Persija, Mauricio Souza.
Souza mempertanyakan integritas permainan dan menuduh Bali United memperlambat tempo pertandingan dengan sengaja. Statistik menunjukkan bahwa Persija lebih mendominasi penguasaan bola, tetapi Bali United mampu mencetak gol lebih awal. Kapten Persija, Rizky Ridho, juga mengemukakan pendapat senada, menyatakan bahwa perilaku beberapa pemain Bali United merugikan timnya.
Menanggapi tudingan tersebut, Jansen menekankan bahwa tidak ada instruksi terselubung untuk mengulur waktu dari pihaknya. “Bukan, itu bukan taktik. Itu tidak benar kalau mereka bilang kita mengulur waktu dengan sengaja,” tegas Jansen sesuai rilis yang diterima media. Ia menganggap semua kejadian di lapangan adalah bagian dari dinamika pertandingan yang tidak bisa dihindari.
Evaluasi Performa Tim
Selain membantah tudingan, Jansen juga mengemukakan evaluasi mengenai penampilan timnya. Meskipun berhasil mencetak gol dalam serangan balik, ia mengakui bahwa Bali United tidak berhasil memanfaatkan banyak peluang yang ada. Dalam pandangannya, situasi ini menyebabkan kurangnya ketenangan dalam permainan yang berujung pada kesalahan, terutama di babak kedua, di mana Persija menunjukkan dominasi lebih besar.
“Di babak kedua, kami bermain tidak terlalu bagus, mereka lebih baik dari kami. Kami juga sebenarnya punya kans counter attack, tapi membuat beberapa kesalahan,” urai Jansen. Hasil imbang ini membawa Bali United berada di peringkat kesembilan klasemen sementara dengan enam poin, sedangkan Persija Jakarta melorot ke posisi kedua dengan 11 poin, terpaut satu angka dari Borneo FC yang memimpin klasemen.
Kontroversi dan Dampaknya
Kontroversi tentang taktik buang-buang waktu ini menjadi catatan tersendiri dalam perjalanan Bali United di Super League. Namun, bagi Jansen, hal yang lebih penting adalah fokus dalam meningkatkan kualitas permainan agar tampil lebih konsisten di laga-laga mendatang. Dalam analisisnya, Jansen merasa banyak yang harus diperbaiki agar timnya tidak hanya mengandalkan serangan balik, tetapi juga bisa menguasai permainan lebih efektif.
Pengawasan yang ketat terhadap taktik di lapangan semakin menunjukkan pentingnya setiap keputusan dan tindakan pemain, terutama saat melawan tim besar seperti Persija. Kali ini, Bali United perlu lebih bijak dalam menjalin komunikasi di lapangan untuk menghindari kesan negatif yang bisa mengganggu performa mereka di masa mendatang.
Dengan bursa transfer yang masih dibuka, ada kemungkinan Bali United akan mengontrak beberapa pemain baru untuk memperkuat tim menjelang laga-laga berikutnya. Keberhasilan melawan klub-klub besar di liga akan sangat bergantung pada strategi yang tepat dan kejelian dalam mengelola kekuatan fisik serta mental para pemain. Aspirasinya untuk tampil lebih baik akan menjadi tantangan bagi Jansen dan timnya.





