Juventus Nyaris Ambruk Lawan Dortmund, Tudor Bongkar Kondisi Kenan yang Pucat

Pelatih Juventus, Igor Tudor, mengungkapkan rasa lega dan frustrasi setelah timnya menjalani laga dramatis melawan Borussia Dortmund dalam pertandingan Liga Champions 2025/26 yang berakhir imbang 4-4. Cuplikan hasil ini terjadi setelah Bianconeri menjalani laga yang penuh ketegangan melawan Inter Milan, di mana mereka berhasil menang 4-3.

Dalam pertandingan yang digelar di Allianz Stadium, Juventus sempat berada dalam posisi terpuruk dengan tertinggal 2-4 hingga menit ke-86. Beruntung, semangat tak pantang menyerah tim mampu membangkitkan harapan. Gol-gol dari Dusan Vlahovic dan Lloyd Kelly di masa injury time menyelamatkan Juventus dari kekalahan. Tudor mengungkapkan, "Saya sudah cukup dengan pertandingan seperti ini. Kami kebobolan terlalu banyak, memang kami juga mencetak gol, tapi jelas tidak bisa terus seperti ini."

Tudor menyoroti kelelahan pemain sebagai faktor yang mempengaruhi performa tim. Setelah laga sulit melawan Inter, energi para pemain, seperti Kenan Yildiz dan Khephren Thuram, terlihat menurun di babak kedua. "Beberapa sudah kehabisan tenaga. Tapi, sekali lagi, hati dan mental pemain membuat kami bisa bangkit," ujarnya.

Pelatih Juventus ini juga memberikan pujian pada dampak yang ditimbulkan oleh pemain pengganti. Vlahovic, yang masuk dari bangku cadangan, memainkan perannya dengan baik dengan mencetak dua gol dan memberikan satu assist. "Sekarang tidak ada pemain inti dan cadangan. Dengan lima pergantian, siapa pun bisa jadi penentu. Semua pertandingan kami berubah setelah masuknya pemain pengganti," jelas Tudor.

Rotasi Pemain yang Penting

Tudor menekankan pentingnya rotasi pemain dalam situasi padat seperti ini. Dia mengakui bahwa komposisi pemain melawan Dortmund sangat dipengaruhi oleh kebugaran pasca-pertandingan melawan Inter. “Kalau ada jeda empat hari mungkin lebih mudah, tapi dengan tiga hari, rotasi wajib dilakukan. Openda dan David juga pemain penting, jadi harus bergantian. Itu bagian dari pekerjaan pelatih,” ujarnya.

Meskipun Juventus telah kebobolan tujuh gol dalam dua laga terakhir, Tudor melihat ada perkembangan positif dalam tim. “Musim lalu kami kesulitan mencetak gol. Sekarang kami bisa delapan gol dalam dua laga. Itu modal yang bagus. Semangat tim sudah ada, tinggal detail yang harus diperbaiki,” tutupnya.

Ketegangan yang ditunjukkan dalam pertandingan melawan Dortmund menjadi gambaran nyata dari kondisi fisik dan mental tim. Para pemain menunjukkan tekad yang kuat, meskipun tantangan di lapangan menjadi semakin berat. Di sisi lain, hasil imbang ini menciptakan suasana campur aduk di kalangan penggemar dan pengamat, karena pertunjukan dramatis ustimeline yang gagal dimanfaatkan menjadi tiga poin penuh.

Dari skor yang tidak biasa dalam laga ini, dua tim menunjukkan kemampuan menyerang yang mengesankan, namun pada saat yang sama, pertahanan keduanya perlu diperbaiki. Ini bukan hanya tentang serangan, tetapi juga tentang ketahanan dan kedisiplinan dalam pertahanan.

Tudor memiliki tugas berat ke depan untuk memperbaiki aspek defensif tim sambil mempertahankan semangat menyerang yang telah ditunjukkan. Seiring dengan berjalannya musim, akan menarik untuk melihat bagaimana Juventus menghadapi tantangan di Liga Champions dan kompetisi domestik mendatang. Dengan dua gol penyelamat di akhir pertandingan, harapan pun masih terbuka bagi Bianconeri, yang berusaha mencari konsistensi di setiap pertandingannya.

Berita Terkait

Back to top button