
Dalam dunia MotoGP, perbincangan tentang Marc Marquez dan Ducati semakin menghangat, seiring persaingan ketat di papan klasemen menjelang akhir musim 2025. Asisten pembalap Ducati Lenovo, José Luis Martínez, mengungkapkan bahwa tekanan yang dialami Marquez justru akan mendorongnya untuk tampil lebih baik dan mengeluarkan potensi terbaiknya. Menurutnya, sifat kompetitif Marquez akan semakin terpacu saat ia dihadapkan pada tantangan, membuatnya berusaha keras untuk menunjukkan kemampuannya di lintasan.
Saat ini, Marc Marquez memimpin klasemen sementara dengan total 512 poin, unggul signifikan 182 poin di atas rekan satu tim, Alex Marquez. Dengan hanya membutuhkan tiga poin lagi untuk memastikan gelar juara pada musim ini, Marquez tampak dalam kondisi fisik dan mental yang baik. Kepercayaan diri yang dimilikinya, ditambah dukungan dari tim Ducati, menjadi kunci untuk terus bersaing di jalur menuju kejuaraan.
Martínez memperingatkan bahwa strategi rival yang berusaha mengganggu Marquez tidak akan membawa hasil yang diharapkan. “Sungguh luar biasa mereka tidak tahu atau menyadari bahwa semakin mereka mengganggu dan memprovokasi Marc, semakin buruk kondisinya karena ia semakin bangkit dan mengeluarkan potensi terbaiknya,” ucap Martínez dalam wawancara dengan Motosan. Hal ini menunjukkan bahwa Marc Marquez memiliki mental juara yang tangguh dan mampu mengatasi tekanan dengan cara yang positif.
Ducati berperan penting dalam perkembangan performa Marquez. Tim ini telah menyediakan motor yang kompetitif, memungkinkan Marquez untuk tampil maksimal dan bersaing di level tertinggi. Dalam seri berikutnya yang akan berlangsung di Sirkuit Motegi, Jepang pada 26-28 Oktober mendatang, peluang Marquez untuk mengamankan gelar juara dunia semakin terbuka. “Dengan segalanya yang Honda bagi Marc, dia tentu ingin dinobatkan sebagai juara bersama Ducati di tempat lain selain kandang Honda,” tambah Martínez.
Momen spesial dan potensi perayaan gelar di Jepang pun telah menjadi pembicaraan di kalangan tim. “Kami tahu sebuah bar bernama Jet Lag, bar khas Jepang dengan karaoke di sebelahnya, tempat kami pernah merayakan gelar juara lainnya. Jika kami harus melakukannya lagi, itu bisa menjadi tempat yang bagus,” ungkap Martínez, menunjukkan sikap optimis dan semangat juang yang tinggi.
Marquez bukanlah seorang pembalap yang mudah menyerah. Sebagai salah satu pembalap dengan pencapaian tertinggi di MotoGP, ia selalu berusaha memberikan yang terbaik di setiap balapan. Mental baja ini, diimbangi dengan kerja keras dan dukungan dari tim, menjadikannya sebagai favorit untuk meraih gelar juara. Dengan 512 poin yang sudah terkumpul, segala kemungkinan masih terbuka dalam perburuan gelar di sisa musim ini.
Strategi yang diterapkan oleh Ducati dan dukungan dari tim tampaknya berjalan seiring dengan harapan Marquez untuk kembali menjadi juara. Kondisi tersebut bukan hanya memberikan motivasi bagi Marquez, tetapi juga bagi seluruh tim yang berjuang bersama. Keberhasilan dalam kejuaraan ini memang sangat penting, tetapi bagaimana cara mendapatkannya dengan penuh semangat dan dedikasi juga menjadi bagian dari perjalanan mereka.
Melihat lebih jauh ke depan, Marquez dan timnya berada di jalur yang baik untuk menyongsong balapan berikutnya di Motegi. Jika semua berjalan sesuai rencana, kita dapat menyaksikan bagaimana tekanan yang ada menciptakan momen bersejarah bagi Marquez dan Ducati pada MotoGP 2025 ini. Momen ini bukan hanya tentang kemenangan, tetapi juga tentang bagaimana menghadapi tantangan dan menjawabnya dengan performa terbaik.





