
Royce Gracie, sosok legendaris dalam dunia seni bela diri campuran (MMA), kembali mencuri perhatian publik bukan karena kemampuan bertarungnya, melainkan karena keputusan mengejutkan untuk memeluk agama Islam. Keputusan ini muncul di tengah sorotan terkait pandangannya terhadap konflik Israel-Palestina, di mana sebelumnya Gracie pernah menunjukkan dukungan terhadap Israel—sebuah pernyataan yang memicu kontroversi, mengingat banyak atlet UFC lain yang secara terbuka mendukung Palestina.
Gracie mengucapkan syahadat di Deen Center, Florida, Amerika Serikat, dengan bimbingan ulama Syaikh Utsman. Berita tentang kepindahannya ini segera menyebar, memicu reaksi beragam di kalangan penggemar dan komunitas MMA. Meskipun belum diketahui apakah Gracie akan menggunakan nama baru setelah memeluk Islam, langkahnya tersebut menambah kompleksitas pandangan masyarakat terhadap dirinya.
Sebagai seorang atlet yang memiliki pengaruh besar, keputusan Gracie untuk berpindah keyakinan dapat membawa dampak signifikan terhadap persepsi masyarakat terhadap agama Islam, terutama di dunia olahraga. Sejumlah atlet Muslim lainnya, seperti Khabib Nurmagomedov — juara pertama UFC yang mengangkat popularitas MMA di Timur Tengah — telah dikenal luas dan menjadi perwakilan positif untuk agama mereka.
Royce Gracie bukan hanya terkenal karena keputusannya baru-baru ini, tetapi juga karena warisan yang ditinggalkannya di dunia MMA. Ia dianggap sebagai pelopor Brazilian Jiu-Jitsu (BJJ) di kancah internasional dan memiliki prestasi luar biasa dengan memenangkan tiga turnamen UFC pada era awal organisasi tersebut. Menariknya, sebagian besar kemenangan Gracie tercipta saat ia melawan lawan-lawan yang secara fisik lebih besar.
Dalam karier MMA-nya, Royce Gracie mencatatkan 15 kemenangan, dua kekalahan, dan tiga imbang dari total 20 pertarungan. Salah satu penampilannya yang paling dikenal adalah di UFC 60 melawan Matt Hughes, di mana meskipun kalah di ronde pertama, Gracie menerima bayaran yang empat kali lebih besar dibandingkan Hughes berkat popularitasnya yang tinggi. Pertandingan tersebut dihadiri banyak selebritas dan mencatat penjualan tiket yang luar biasa.
Keputusan Gracie memeluk Islam menambah daftar panjang atlet elit yang mengeksplorasi kepercayaan baru dalam hidup mereka. Dengan statusnya sebagai seorang legenda, langkah ini diyakini akan memengaruhi banyak orang, bukan hanya di dunia olahraga, tetapi juga di masyarakat luas. Dukungan serta pengakuan terhadap keberagaman agama dalam komunitas olahraga menjadi semakin penting, terutama di tengah dinamika global yang terus berubah.
Sebelumnya, sejumlah petarung UFC lainnya juga dikenal memilih jalan yang sama setelah menemukan keyakinan melalui Islam. Gervonta Davis, juara tinju tak terkalahkan, baru-baru ini juga mengadopsi Islam dengan nama baru Abdul Waheed. Hal ini menunjukkan tren positif dalam bagaimana olahraga dapat menjadi jembatan bagi individu untuk menemukan dan menjalani keyakinan mereka secara terbuka.
Royce Gracie kini menghadapi babak baru dalam hidupnya. Keputusan ini bukan hanya soal pilihan spiritual, tetapi juga berpotensi memengaruhi pandangan banyak orang tentang olahraga dan agama. Dengan mengikuti jejak atlet Muslim sebelumnya, Gracie dapat menjadi perwakilan yang menunjukkan bahwa olahraga dan spiritualitas dapat sejalan.
Kepindahan Royce Gracie ke dalam Islam adalah kisah yang tidak hanya menarik untuk penggemar MMA, tetapi juga untuk semua orang yang mengikuti dinamika sosial dan budaya dalam masyarakat saat ini. Apa yang akan terjadi selanjutnya dalam perjalanan hidupnya dan pengaruhnya di luar oktagon tentu menjadi perhatian banyak orang.





