PSSI saat ini dilaporkan sedang melakukan lobi kepada klub-klub luar negeri untuk melepas pemain-pemain mereka lebih cepat ke Timnas Indonesia. Ini dilakukan jelang pertandingan penting melawan Arab Saudi dan Irak di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yang dijadwalkan berlangsung pada 9 dan 12 Oktober 2025. Pengamat sepak bola, Haris Pardede, menyatakan bahwa langkah ini diambil guna memberikan waktu persiapan yang lebih matang bagi skuad Garuda.
Persiapan Timnas Indonesia terbilang sangat mepet. Di satu sisi, pada 6 Oktober 2025, beberapa pemain yang bermain di Eropa, seperti Calvin Verdonk, masih harus menyelesaikan laga klubnya di liga domestik. Hal ini mengancam kondisi fisik dan kesiapan mereka saat menghadapi Arab Saudi, yang pada waktu bersamaan sudah mempersiapkan tim dengan menjalani latihan intensif. “PSSI sudah melakukan rem tangan jilid I dengan menunda pekan ke-8 Super League 2025-2026, dan akan ada rem tangan jilid II untuk memberi ruang bagi pemain bermain di Timnas,” ungkap Haris dalam sebuah wawancara.
Keberhasilan lobi ini akan sangat penting, sebab Timnas Indonesia membutuhkan waktu lebih lama untuk beradaptasi dan memaksimalkan skuad mereka. Banyak pemain Indonesia yang kini bermain di liga-liga Eropa, khususnya Eredivisie, sehingga harapan untuk melepas pemain lebih cepat sangat relevan. Namun, sejauh ini, proses lobi ini masih dalam tahap wacana dan belum ada keputusan pasti mengenai hal tersebut.
Dengan kata lain, jika PSSI berhasil melobi klub-klub luar negeri, Indonesia akan memiliki waktu lebih untuk mempersiapkan diri menghadapi lawan yang kuat. Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengungkapkan, para pemain akan tiba di Arab Saudi pada 6 Oktober 2025. Ini sangat tidak ideal, karena mereka harus segera beradaptasi dan berlatih hanya sehari setelah kedatangan.
Selain kendala waktu, kondisi fisik pemain juga menjadi perhatian. Salah satu kabar baik untuk tim adalah kembalinya Ole Romeny, penyerang yang sebelumnya mengalami cedera. Romeny dikabarkan sudah kembali berlatih dan diharapkan dapat memberikan kontribusi maksimal saat melawan dua tim kuat tersebut. Pelatih fisik Timnas Indonesia, Quentin Jakoba, terus memantau perkembangannya agar Romeny siap bermain dalam waktu singkat.
Lobi kepada klub-klub luar negeri ini mencerminkan keseriusan PSSI dalam mempersiapkan tim menjelang pertandingan penting mendatang. Penundaan jadwal liga domestik menjadi salah satu langkah strategis untuk mengoptimalkan kinerja tim. Namun, berhasil atau tidaknya lobi tersebut masih menjadi tanda tanya.
Dengan persiapan yang kurang ideal ini, seluruh elemen yang terlibat di dalam tim diharapkan bisa bekerja sama dengan maksimal untuk mencapai hasil yang optimal. Tim harus mampu melakukan serangkaian adaptasi cepat untuk menghadapi pertandingan melawan Arab Saudi dan Irak yang pastinya akan berjalan ketat.
Pertandingan ini bukan hanya menjadi ajang kompetisi semata, tetapi juga menjadi momen penting bagi perkembangan sepak bola Indonesia di kancah internasional. PSSI dan seluruh pihak terkait diharapkan terus mendukung para pemain dan pelatih dalam upaya meraih prestasi terbaik.
Dengan waktu persiapan yang terbatas dan berbagai tantangan yang harus dihadapi, lobi agar pemain bisa lebih cepat bergabung dengan tim menjadi salah satu strategi penting yang diharapkan bisa memberikan dampak positif. Apakah lobi ini akan membuahkan hasil? Hanya waktu yang akan menjawab.





