Miris! Timnas Indonesia Terkalahkan Arab Saudi, Hanya di Era Kluivert

Timnas Indonesia baru saja mengalami kekalahan yang mengecewakan dari Arab Saudi pada ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pertandingan yang berlangsung di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, pada 9 Oktober 2025, berakhir dengan skor 2-3. Kalahnya Indonesia memunculkan keprihatinan tersendiri, mengingat ini adalah kekalahan pertama dari Arab Saudi dalam satu dekade terakhir.

Di era kepelatihan Patrick Kluivert, hasil tersebut menjadi catatan pahit bagi sepak bola nasional. Sebelum Kluivert mengambil alih tim, Indonesia pernah menunjukkan performa yang sangat baik di bawah arahan Shin Tae-yong, di mana mereka mampu menahan imbang Arab Saudi 1-1 dan bahkan meraih kemenangan 2-0 di Jakarta. Namun, pencapaian tersebut terputus di bawah kepemimpinan Kluivert.

Pertandingan dimulai dengan baik bagi Indonesia, saat Kevin Diks berhasil menjebol gawang tuan rumah lewat penalti di menit ke-11. Sayangnya, keunggulan tersebut tidak bertahan lama, karena dua gol dari Feras Albrikan dan Saleh Abu Al Shamat mengubah arah pertandingan. Meskipun Diks kembali mencetak gol dari titik penalti pada menit ke-88, itu hanya mampu memperkecil kekalahan.

Kekalahan yang menyakitkan ini memunculkan pertanyaan besar mengenai efektivitas taktik yang diterapkan Kluivert. Banyak pengamat menilai bahwa permainan Indonesia masih terlihat kurang solid dibanding sebelumnya. Beberapa kritikus menyoroti bahwa para pemain baru masih belum bisa beradaptasi dengan baik dalam pola permainan yang diinginkan oleh pelatih asal Belanda ini.

Sebagai catatan, di bawah Shin Tae-yong, Timnas dikenal memiliki organisasi permainan yang rapi dan semangat juang yang tinggi, terutama saat menghadapi tim-tim besar di benua Asia. Kini, sebagian besar penggemar dan analis mulai mempertanyakan masa depan tim di bawah Kluivert, apalagi setelah kehilangan sentuhan positif yang pernah ada.

Berdasarkan data head-to-head terakhir antara Indonesia dan Arab Saudi, tim Merah Putih memiliki catatan yang kurang menggembirakan. Sejak tahun 1984, mereka mengalami banyak kekalahan dalam berbagai laga, hingga baru berhasil menunjukkan performa yang lebih baik saat dilatih oleh Shin Tae-yong. Dalam pertandingan-pertandingan sebelumnya di era Kluivert, Indonesia sempat meraih hasil yang cukup baik.

Namun, situasi saat ini tak sepenuhnya gelap. Timnas Indonesia masih memiliki peluang untuk lolos ke Piala Dunia 2026, dengan dua laga penting yang harus dijalani di Grup B. Salah satu laga yang akan datang adalah melawan Irak, di mana kemenangan sangat dibutuhkan untuk membangun kembali kepercayaan diri para pemain.

Menghadapi Irak, Kluivert harus mampu membuktikan kemampuannya sebagai pelatih. Keberhasilan di laga tersebut sangat penting tidak hanya untuk peluang lolos ke Piala Dunia, tetapi juga untuk memperbaiki citra tim yang saat ini sedang terpuruk. Para pemain dan tim pelatih harus bekerja sama lebih erat agar bisa meraih hasil positif dalam laga-laga mendatang.

Meski banyak yang meragukan, harapan tetap ada. DNA permainan yang kuat serta dukungan yang solid dari fans menjadi modal penting bagi Timnas Indonesia. Dengan semangat juang yang terus dibarukan, diharapkan Indonesia dapat menemukan kembali jalannya menuju prestasi yang lebih baik di kancah sepak bola internasional.

Kekalahan melawan Arab Saudi mengingatkan kita betapa kompetitifnya dunia sepak bola dan betapa pentingnya adaptasi strategis dalam menjalani setiap pertandingan. Harapan kini bergantung pada bagaimana Kluivert dan timnya menyikapi situasi ini dan berusaha keras meraih kemenangan dalam laga-laga mendatang. Sebagian besar penggemar masih meyakini bahwa Timnas Indonesia bisa bangkit kembali dan bersaing di kancah internasional, asalkan langkah-langkah perbaikan segera diambil.

Source: www.viva.co.id

Berita Terkait

Back to top button