Pelatih Shin Tae-yong resmi dipecat oleh klub Korea Selatan, Ulsan HD FC, setelah hanya dua bulan menjabat sebagai arsitek tim. Pengumuman tersebut dibuat pada Kamis (9/10/2025) melalui akun media sosial resmi klub, menandai berakhirnya hubungan kerja yang singkat antara Shin dan Ulsan. Pada masa kepemimpinannya, Shin Tae-yong gagal membawa tim meraih performa yang diharapkan, dengan catatan hanya dua kemenangan dari sepuluh pertandingan yang dilalui.
Prestasi Ulsan HD selama ditangani oleh Shin cukup mengecewakan. Dari total sepuluh laga di semua kompetisi, tim hanya mampu mencatatkan dua kemenangan, sedangkan empat pertandingan berakhir imbang dan empat laga lainnya berujung pada kekalahan. Kemenangan pertama di bawah kepemimpinan Shin ditorehkan saat melawan Jeju SK dengan skor 1-0 di K League 1 pada 9 Agustus, diikuti dengan kemenangan kedua melawan Chengdu Rongcheng dengan skor 2-1 dalam ajang AFC Champions League pada 17 September.
Hasil buruk tersebut menyebabkan Ulsan HD, yang pada musim lalu berhasil meraih gelar juara Liga Korea Selatan, terpuruk di posisi 10 klasemen dengan total 37 poin dari 32 pertandingan. Catatan buruk yang ditorehkan adalah sembilan kemenangan, sepuluh kali imbang, dan 13 kali kalah. Dari segi produktivitas, Ulsan juga menunjukkan kelemahan, hanya berhasil mencetak 10 gol dan kebobolan 16 gol selama masa kepelatihan Shin.
“Ulsan HD FC mengakhiri kemitraan dengan pelatih Shin Tae-yong. Terima kasih kepada pelatih Shin Tae-yong atas kerja keras Anda untuk tim sejauh ini dan saya akan mendukung Anda di masa depan,” tulis pernyataan resmi klub. Keputusan ini jelas mencerminkan ketidakpuasan manajemen terhadap performa tim yang jauh dari ekspektasi, terutama setelah klub meraih kesuksesan besar di musim lalu.
Pemecatan ini bukanlah yang pertama bagi Ulsan HD musim ini. Sebelumnya, mereka juga mengganti pelatih Kim Pan-gon, mantan pelatih Timnas Malaysia, setelah hasil yang mengecewakan dalam sepuluh pertandingan. Hal ini menandakan adanya masalah mendalam dalam keselarasan antara manajemen klub dan staf pelatih, yang berpotensi mempengaruhi performa di lapangan.
Ke depannya, Ulsan HD harus segera mencari pengganti Shin Tae-yong guna memperbaiki situasi di liga dan kinerja tim secara keseluruhan. Langkah ini sangat penting agar klub dapat kembali ke jalur kemenangan dan mengangkat posisi mereka di klasemen Liga Korea Selatan. Berdasarkan reputasi dan pengalaman Shin, banyak pengamat sepak bola yang terkejut dengan keputusan pemecatan ini, mengingat ia sebelumnya sukses dalam menangani Timnas Indonesia.
Dengan kehilangan sistem pelatihan yang baru beberapa bulan diterapkan, tantangan bagi Ulsan akan semakin besar, termasuk dalam hal menemukan strategi dan filosofi permainan yang tepat. Sebagai kawasan sepak bola yang semakin kompetitif, Ulsan HD harus segera beradaptasi untuk menghindari penurunan lebih lanjut di peringkat liga.
Sementara itu, penggemar Ulsan HD berharap klub dapat segera menemukan sosok pelatih yang mampu mengembalikan kepercayaan diri tim dan performa yang lebih baik. Prospek masa depan tim ini tetap menjadi perhatian publik, terutama menjelang serangkaian pertandingan penting mendatang. Apakah Ulsan HD dapat bangkit dari keterpurukan ini? Kita tunggu saja langkah berikutnya dari klub asal Korea Selatan ini.
Source: bola.bisnis.com





