
Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, baru-baru ini menyampaikan kritik pedas kepada Federasi Sepak Bola Arab Saudi (SAFF) setelah para suporter Garuda Fans mengalami kesulitan saat memasuki stadion King Abdullah Sports City di Jeddah. Insiden tersebut terjadi menjelang pertandingan antara Timnas Indonesia dan Arab Saudi pada 9 Oktober 2025.
Kejadian tersebut menjadi sorotan ketika ratusan suporter Timnas Indonesia, termasuk keluarga pemain, terjebak di area sebelum masuk Gate 1, gerbang khusus untuk mereka. Dalam video yang menyebar luas di media sosial, suporter terlihat frustrasi dan merubuhkan pagar penghalang demi bisa masuk ke dalam stadion, menciptakan situasi yang tidak kondusif.
Dalam konferensi pers menjelang laga Timnas Indonesia melawan Irak, Kluivert menyampaikan kekesalannya. “Saya pikir itu situasi yang sangat sulit dan mengerikan. Saya berbicara dengan orang tua para pemain, dan ini tidak dapat diterima dari sudut pandang saya,” ujarnya. Kluivert menegaskan pentingnya SAFF untuk memperhatikan kebutuhan semua suporter, termasuk memberikan akses yang memadai bagi keluarga pemain dan suporter yang rentan, seperti wanita hamil dan anak-anak.
Kritik Kluivert menekankan bahwa kejadian serupa tidak seharusnya terulang dalam pertandingan mendatang. Ia mengungkapkan keyakinannya bahwa federasi harus lebih memperhatikan keselamatan semua orang yang datang, baik itu pengunjung lokal maupun mancanegara. “Saya pikir federasi Saudi benar-benar perlu memerhatikan hal ini dengan sangat baik. Kita harus melindungi keselamatan orang-orang, tidak hanya orang-orang di Saudi, tetapi juga orang-orang yang datang dari luar negeri,” tambahnya.
Masalah akses bagi suporter bukanlah hal baru dalam dunia sepak bola. Banyak insiden serupa terjadi di berbagai liga dan turnamen internasional. Namun, ketidaknyamanan yang dialami Garuda Fans menunjukkan perlunya pengelolaan yang lebih baik dalam menyambut pendukung tim tamu. Kluivert, sebagai pelatih, memiliki tanggung jawab dalam menciptakan atmosfer yang positif bagi timnya dan juga pendukungnya.
Dari segi pertandingan, Timnas Indonesia menghadapi kekalahan tipis dengan skor 2-3 melawan Arab Saudi. Namun, perhatian publik lebih terfokus pada masalah keamanan dan akses yang dihadapi oleh suporter. Pertandingan selanjutnya, melawan Irak, akan berlangsung di lokasi yang sama pada 12 Oktober 2025.
Sebagai informasi tambahan, pengelolaan pertandingan sepak bola di luar negeri sering melibatkan berbagai tantangan, terutama ketika harus berurusan dengan suporter asing. Kluivert berharap dengan kritik ini, federasi sepak bola tidak hanya mendengar, tetapi juga mengambil tindakan nyata untuk memperbaiki sistem yang ada.
Situasi ini mengajak kita untuk lebih kritis dalam menyikapi bagaimana suatu negara mengelola pengalaman penggemar saat pertandingan berlangsung. Keberhasilan dalam menyediakan pengalaman yang menyenangkan bagi setiap suporter jelas merupakan bagian penting dari perkembangan sepak bola internasional. Ke depan, diharapkan setiap federasi, termasuk SAFF, lebih memperhatikan aspek ini demi kenyamanan dan keselamatan semua pihak yang terlibat.
Source: sports.sindonews.com





