
Nama Jesus Casas kini menjadi sorotan di dunia sepak bola Indonesia. Pelatih asal Spanyol ini tengah dipertimbangkan untuk menggantikan Patrick Kluivert sebagai nakhoda Timnas Indonesia. Dengan pengalaman yang mumpuni dan sederet klub yang pernah ia tangani, profilnya sangat menarik untuk diulas, khususnya terkait lima tim yang pernah ia latih. Salah satu di antaranya adalah Timnas Irak, yang menjadi penghalang bagi Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 2026.
Timnas Irak di bawah asuhan Casas berhasil meraih banyak prestasi. Meski ia tidak bertanggung jawab saat Irak mengalahkan Indonesia, kesuksesannya di timnas ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Casas ditunjuk sebagai pelatih kepala Timnas Irak pada Oktober 2022 dan sukses membawa tim meraih gelar juara Piala Teluk Arab ke-25 pada Januari 2023. Sayangnya, perjalanan manajerialnya berakhir tragis ketika Irak tersingkir dari kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Maret 2025. Dalam tiga pertemuan dengan Timnas Indonesia selama periode 2023-2024, Irak selalu meraih kemenangan, yang tentu saja menambah pengalamannya mengenai pola permainan skuad Garuda.
Jejak Karir Kasas di Timnas Spanyol
Sebelum terjun ke dunia manajerial Timnas Irak, Jesus Casas juga pernah berkontribusi di Timnas Spanyol. Menjadi asisten pelatih di bawah Luis Enrique dari tahun 2018 hingga 2022, Casas mendapatkan banyak pengalaman berharga. Selama masa tersebut, ia terlibat dalam berbagai kompetisi internasional yang mengasah keterampilannya dalam strategi permainan tim elite dunia.
Pengalaman di Klub Inggris: Watford
Selain timnas, Casas juga berpengalaman di level klub. Pada 2018, ia bergabung dengan tim kepelatihan Watford sebagai asisten pelatih. Meski hanya bertahan selama setahun, transisi ini menjadi pengalaman penting baginya dalam memahami dinamika sepak bola Inggris, walaupun ia tidak memegang posisi sebagai pelatih kepala.
Langkah Pertama di Cadiz dan Rota
Karir manajerialnya dimulai di Cadiz, di mana ia menangani tim muda mulai tahun 2003. Pada periode ini, ia berperan dalam pembentukan pemain muda dan mengembangkan talenta lokal. Casas juga pernah menjabat pelatih di skuad Cadiz B dalam dua periode yang berbeda, menunjukkan komitmennya terhadap klub yang membesarkannya.
Setelah momen penting di Cadiz, ia pindah ke klub yang lebih kecil seperti Rota pada tahun 2009, di mana ia menangani klub amatir selama satu musim. Meski tidak seterkenal tim-tim besar, pengalaman ini menambah kearifan Casas tentang sepak bola di level yang berbeda.
Melihat jejak kariernya, Jesus Casas memiliki latar belakang yang bervariasi, mulai dari menangani timnas besar hingga klub-klub amatir. Sifatnya yang adaptif dan pengalaman globalnya di berbagai posisi pelatih membuatnya layak dipertimbangkan untuk mengisi kursi pelatih Timnas Indonesia.
Dengan hasil yang pernah diraih Timnas Irak, apalagi yang pernah berkontribusi positif di Timnas Spanyol dan klub-klub di Eropa, kehadiran Casas bisa membawa angin segar bagi sepak bola Indonesia. Rencana ke depan untuk membawa Indonesia menuju kualifikasi Piala Dunia 2026 akan menjadi tantangan tersendiri baginya.
Dengan semua pengalaman dan prestasi yang dimiliki, Jesus Casas menjadi salah satu nama yang patut diperhatikan oleh seluruh pencinta sepak bola Tanah Air. Apakah ia akan mampu mengubah nasib Timnas Indonesia dan membantu skuad Garuda meraih impian menuju Piala Dunia? Waktu yang akan menjawab.
Source: bola.okezone.com





