PSSI resmi memecat tim kepelatihan tim nasional Indonesia, termasuk pelatih Patrick Kluivert, setelah satu tahun masa kontrakta. Pengakhiran kerja sama ini dilakukan melalui mekanisme mutual termination, yang menandai akhir perjalanan singkat Kluivert di tanah air. Dalam sebuah pernyataan resmi, Kluivert mengungkapkan rasa bangganya pernah menjadi bagian dari timnas Indonesia, meskipun ia merasa kecewa karena tidak mampu membawa tim meraih kesuksesan di Piala Dunia 2026.
Sebelumnya, PSSI dan tim kepelatihan mencapai kesepakatan untuk mengakhiri kontrak kerja sama yang awalnya dijadwalkan berdurasi dua tahun. Keputusan ini diambil berdasarkan pertimbangan dari kedua pihak, dengan adanya dinamika internal serta arah strategis pembangunan timnas Indonesia ke depan. Dengan berakhirnya kerja sama ini, Kluivert dan seluruh staf pelatih tidak akan lagi menangani Timnas Indonesia di berbagai level, termasuk U23 dan U20.
Mengapa keputusan ini diambil? PSSI menyampaikan bahwa penghentian kerja sama adalah bagian dari evaluasi menyeluruh terhadap program pembinaan sepak bola nasional. Selama enam bulan terakhir, hasil-hasil kompetisi internasional menunjukkan bahwa timnas masih memerlukan penyesuaian dan perubahan dalam strategi pelatihannya. Hal ini penting untuk mengoptimalkan potensi pemain dan meningkatkan performa tim di kancah internasional.
Dalam pernyataan resminya, Kluivert menyampaikan, “Meskipun saya juga merasa kecewa dan minta maaf sedalam-dalamnya tidak bisa lolos ke Piala Dunia, saya selalu bangga dengan apa yang sudah kami bangun bersama.” Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada para pendukung, pemain, staf, serta Erick Thohir yang memberinya kesempatan untuk melatih timnas. Kluivert merasa terhormat bisa terlibat dalam proses pembinaan sepak bola Indonesia.
Kluivert lantas menginginkan agar timnas Indonesia terus melanjutkan kemajuan yang telah dicapai selama ini. Ia menyebutkan bahwa pengalaman dan interaksi dengan para pemain serta staf di Indonesia adalah perjalanan luar biasa yang tak akan dilupakan. Dia berharap para pemain dan staf akan terus berjuang meski dalam proses panjang untuk mencapai kesuksesan.
Menyinggung kegagalan timnas untuk mencapai tahap lebih jauh dalam Piala Dunia juga menjadi sorotan. Timnas Indonesia di bawah arahan Kluivert sudah menjalani berbagai pertandingan kualifikasi, namun gagal untuk bisa menembus fase berikutnya. Hal ini memicu diskusi publik mengenai strategi dan pengembangan bakat lokal dalam sepakbola nasional.
PSSI kini berada pada titik yang krusial dalam menentukan arah pembinaan sepakbola ke depan. Penggantian pelatih merupakan langkah yang harus diambil untuk menjawab tantangan yang ada. Organisasi ini diharapkan segera menemukan sosok pelatih pengganti yang mampu membangkitkan semangat tim dan merancang strategi yang lebih baik.
Meski masa jabatan Kluivert singkat, banyak yang mencermati bahwa pengalaman internasionalnya menjadi salah satu keunggulan dalam mempersiapkan generasi baru pesepakbola Indonesia. Untuk itu, keberhasilan pasca-Kluivert akan sangat bergantung pada bagaimana PSSI dan manajemen baru dapat memanfaatkan potensi yang sudah ada.
Dengan pergeseran ini, publik pun menaruh harapan tinggi terhadap masa depan timnas Indonesia. Semoga evaluasi dan perombakan yang dilakukan PSSI dapat menghasilkan perkembangan yang signifikan ke depan. Penantian akan pelatih baru tentu akan menjadi sorotan banyak pihak, apalagi menjelang kompetisi yang lebih bergengsi di kancah internasional.
Source: bola.bisnis.com





