Ketua Umum Pengurus Besar Akuatik Indonesia (PB AI), Anindya Bakrie, telah menegaskan komitmennya untuk meningkatkan prestasi cabang olahraga akuatik nasional dengan mengirim atlet muda ke luar negeri. Langkah ini merupakan strategi jangka panjang dalam upaya meraih gelar juara dan memetik medali emas pada ajang SEA Games 2025 yang akan berlangsung di Thailand, dari 9 hingga 20 Desember mendatang.
Anindya menyatakan bahwa pengiriman atlet ke luar negeri bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan pengalaman internasional. "Kami menjaring perenang-perenang yang bisa disekolahkan di luar negeri karena mempunyai suatu kompetensi yang sudah terbentuk," ujarnya di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Jakarta. Dengan mempersiapkan generasi baru atlet akuatik, PB AI berharap dapat meningkatkan daya saing Indonesia di level Asia hingga dunia.
Potensi Cabang Olahraga Akuatik
Cabang olahraga akuatik Indonesia mencakup berbagai disiplin, seperti renang, loncat indah, renang perairan terbuka, renang indah, dan polo air. Menurut Anindya, setiap cabang memiliki potensi besar untuk menyumbang medali, baik di SEA Games maupun kejuaraan internasional lainnya. Oleh karena itu, pembinaan berjenjang dari usia dini sangat penting agar regenerasi atlet dapat berjalan lancar.
“Pembinaan dari usia muda juga terus ditingkatkan agar mereka bisa bersekolah dan bertanding di luar negeri,” lanjutnya. Dalam konteks ini, PB Akuatik Indonesia bekerja sama dengan berbagai lembaga dan pihak terkait untuk menyiapkan program pelatihan yang mumpuni.
Target Medali dan Evaluasi Capaian
Selaras dengan upaya peningkatan kualitas atlet, PB AI juga menetapkan target untuk SEA Games 2025. Anindya mengungkapkan bahwa pihaknya terus melakukan evaluasi dan diskusi internal mengenai target yang ingin dicapai. “Paling tidak, targetnya sama seperti sebelumnya, dan kalau bisa lebih baik lagi,” katanya.
Di SEA Games 2023, Indonesia berhasil mencatatkan prestasi yang cukup positif dengan meraih tiga medali emas, satu perak, dan tiga perunggu, meskipun belum mampu menembus tiga besar klasemen akhir. Capaian ini menunjukkan adanya peningkatan dari edisi sebelumnya, dan Anindya optimis para atlet dapat memperbaiki kinerja mereka di ajang berikutnya.
Pembinaan Berkelanjutan dan Dukungan Pemerintah
Anindya Bakrie juga menekankan pentingnya kerja sama antara PB Akuatik Indonesia dan Kemenpora. Ia mengapresiasi dukungan Menteri Pemuda dan Olahraga, Erick Thohir, yang telah memberikan perhatian penuh terhadap roadmap akuatik nasional. Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi pondasi bagi sistem pembinaan olahraga berkelanjutan menuju Olimpiade Los Angeles 2028 dan Brisbane 2032.
“Insya Allah, performa mereka akan lebih baik,” harap Anindya, merinci keyakinannya atas kemampuan atlet yang terus berlatih secara konsisten dan berhasil memecahkan rekor nasional.
Strategi Global dan Masa Depan Olimpiade
Dengan strategi pembinaan yang bertumpu pada pengembangan atlet muda, PB Akuatik Indonesia berupaya menciptakan sejarah baru dalam olahraga air Tanah Air. Ke depannya, PB AI berharap bisa mencetak atlet-atlet handal yang mampu bersaing di pentas dunia, demi mengharumkan nama bangsa.
Mendukung tujuan tersebut, kolaborasi antara PB Akuatik dan pemerintah akan terus diperkuat. Kombinasi antara pembinaan yang sistematis, dukungan finansial, dan peningkatan fasilitas olahraga diyakini akan membawa hasil positif bagi prestasi akuatik Indonesia.
Dengan demikian, langkah Anindya Bakrie dalam mengirim atlet muda untuk berlatih di luar negeri adalah bagian dari upaya besar dalam meraih impian medali emas di SEA Games 2025, sekaligus membangun fondasi yang kuat untuk Olimpiade mendatang.
Source: www.viva.co.id





