Mantan penerjemah pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong, Jeong Seok Seo atau akrab disapa Jeje, baru-baru ini mengungkapkan permintaan maaf secara terbuka setelah pernyataannya dalam sebuah podcast menuai kontroversi di kalangan penggemar sepak bola nasional. Permintaan maaf ini diungkapkan melalui akun Instagram pribadinya setelah banyak netizen mengkritik pernyataannya yang dianggap tidak akurat.
Dalam episode podcast Bicara Bola yang membahas pertandingan antara Timnas Indonesia dan Bahrain pada 10 Oktober 2025, Jeje mengomentari keputusan Shin Tae Yong ketika memasukkan Eliano Reijnders. Ia mengklaim bahwa pemain tersebut masuk ke lapangan saat Indonesia sudah unggul 2-1. Namun, kenyataannya adalah Eliano masuk saat skor masih imbang 1-1, dan setelah ia masuk, Indonesia sempat berbalik unggul 2-1 sebelum akhirnya pertandingan berakhir imbang 2-2.
Pernyataan tersebut langsung viral dan menjadi bahan pembicaraan luas di media sosial, di mana banyak yang menganggap kesalahpahaman ini dapat merusak citra atlet dan tim. Merespons situasi ini, Jeje merasa perlu untuk mengklarifikasi dan meminta maaf. Dalam video permohonan maafnya, ia menekankan bahwa tidak ada niat untuk menjelekkan siapa pun dan menyatakan bahwa ia mencintai sepak bola Indonesia.
“Saya ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan saya saat berbicara di podcast. Saya sama sekali tidak bermaksud menjelekkan pemain apalagi tim,” ujar Jeje. Ia juga menegaskan tanggung jawab atas komentarnya dan akan lebih berhati-hati di masa depan.
Laga melawan Bahrain yang dimaksud berakhir dengan hasil imbang setelah Indonesia unggul lebih dulu lewat gol dari Ragnar Oratmangoen dan Rafael Struick, namun kebobolan di menit-menit akhir. Tidak hanya Jeje, banyak fans sepak bola Indonesia yang berharap situasi ini menjadi pelajaran bagi semua yang terlibat dalam diskusi publik, khususnya tentang isu-isu yang sensitif seperti sepak bola nasional.
Apresiasi dari publik juga datang setelah permintaan maaf Jeje, yang dianggap sebagai bentuk tanggung jawab dan kedewasaan. Dalam dunia yang selalu kritis seperti sepak bola, mengakui kesalahan dan memperbaikinya merupakan langkah yang positif dan dihargai, menunjukkan bahwa Lindungi Timnas Indonesia harus diperjuangkan bersama-sama.
Sebagai bagian dari komunitas sepak bola Indonesia, langkah Jeje diharapkan dapat menjadi contoh bagi semua yang berbicara di ranah publik. Situasi ini menunjukkan pentingnya akurasi informasi, terutama saat melibatkan nama-nama besar dan tim nasional. Di tengah sorotan besar terhadap kinerja Timnas Indonesia, pernyataan yang kurang tepat dapat dengan mudah menjadi sorotan negatif yang berujung pada polemik.
Ke depan, penggemar dan tentunya Jeje sendiri berharap agar pernyataan di ruang publik selalu diiringi dengan ketelitian dan kehati-hatian, demi menjaga reputasi tim dan kehormatan semua pihak yang terlibat.
Source: www.viva.co.id





