Luciano Spalletti diangkat sebagai pelatih baru Juventus di tengah situasi sulit yang sedang melanda tim. Setelah delapan pertandingan tanpa kemenangan, termasuk tiga kekalahan beruntun, Juventus membutuhkan dorongan signifikan untuk kembali bersaing di papan atas. Namun, Fabio Capello, mantan pelatih klub ini, meragukan kemampuan Spalletti untuk membawa Bianconeri kembali ke jalur juara dan bersaing untuk meraih Scudetto.
Menurut Capello, target realistis bagi Juventus saat ini adalah berjuang untuk menembus empat besar Serie A. Dalam pandangannya, Juventus belum berada di level yang sebanding dengan Napoli dan Inter Milan, dua tim yang saat ini dianggap sebagai kandidat utama peraih gelar. “Saya sangat meragukan jika Spalletti dapat langsung membawa tim ini bersaing untuk titel juara,” ungkap Capello dalam kolomnya di Gazzetta dello Sport.
Meski demikian, pelatih asal Italia itu tidak menutup pintu kemungkinan. Ia menyatakan bahwa jika Juventus berhasil bersaing dalam perebutan Scudetto, itu akan menjadi bukti kehebatan Spalletti sebagai pelatih dan motivator yang handal. “Jika Si Nyonya Besar dapat bersaing untuk titel, kita harus memuji Spalletti dan memberinya kredit karena membuktikan dirinya sekali lagi sebagai pelatih yang bagus,” tambah Capello.
Pen任ukan Spalletti sebagai pelatih datang setelah kekecewaan yang mendalam di dalam tim. Sebelumnya, Massimo Brambilla, pelatih sementara, berhasil memutus tren negatif dengan meraih kemenangan 3-1 atas Udinese. Ini menjadi ujian awal bagi Spalletti untuk membawa Juventus kembali ke performa terbaik.
Namun, Spalletti bukan tanpa tantangan. Dengan susunan pemain yang ada, dia diharapkan bisa mengembalikan semangat juang dan kepercayaan diri pasukan. Terlebih lagi, Juventus saat ini telah mengalami kesulitan dalam mencapai konsistensi penampilan yang diharapkan. Kemenangan atas Udinese adalah langkah awal, tetapi tantangan berikutnya termasuk menghadapi lawan-lawan tangguh dalam beberapa pekan mendatang.
Di tengah skeptisisme terhadap kemampuannya, Spalletti tetap optimis bahwa Juventus memiliki potensi untuk ikut berkompetisi di papan atas. Di beberapa kesempatan, ia menegaskan bahwa tujuannya adalah untuk mengembalikan Juventus ke posisi yang seharusnya, yakni menjadi salah satu tim yang ditakuti di Serie A.
Peran penting dari pelatih baru ini adalah memotivasi dan membentuk mental pemain. Di tengah harapan yang tinggi dari suporter, Juventus harus mampu membuktikan bahwa mereka masih bisa bersaing di level tertinggi. “Kami tidak hanya ingin kembali di jalur positif, tetapi juga menargetkan sesuatu yang lebih besar,” ujar Spalletti.
Kendati masa transisi ini penuh tantangan, Juventus diharapkan bisa memanfaatkan pengalaman Spalletti yang sudah teruji di berbagai tim besar. Pelatih berusia 64 tahun ini dikenal dengan metode pelatihan inovatif dan kemampuannya dalam mengelola skuad dengan baik.
Sejarah menunjukkan bahwa banyak tim yang berhasil keluar dari krisis dengan perubahan kepelatihan. Namun, setiap perubahan membutuhkan waktu dan kerja keras. Spalletti harus menjalani banyak kendala sebelum bisa mencapai tujuan jangka panjang.
Kedepannya, setiap pertandingan akan menjadi krusial dalam menentukan arah perjalanan Juventus di Serie A. Beruntung, para pemain dalam skuad masih memiliki potensi yang besar dan pengalaman yang diperlukan untuk berkompetisi secara serius.
Dengan begitu, meski ada keraguan dari kalangan analis dan mantan pelatih, peluang bagi Spalletti untuk membuktikan bahwa dia bisa mengangkat Juventus dari keterpurukan tetap ada. Melihat dari perspektif lebih luas, situasi ini bisa menjadi momentum bagi Juventus untuk kembali menapaki jalan kesuksesan di kompetisi domestik.
Source: sport.detik.com





