Pelatih Timnas Putri U-17 Indonesia, Timo Scheunemann, mengungkapkan keyakinannya bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam mencetak bintang-bintang sepak bola putri. Hal ini semakin diperkuat dengan gelaran MilkLife Soccer Challenge (MSC) Solo Seri 1 yang berlangsung dari 28 Oktober hingga 2 November 2025. Turnamen ini dihadiri oleh 1.736 siswi dari 92 sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah, menunjukkan minat yang meningkat dari para atlet muda terhadap sepak bola putri.
Scheunemann mengamati perkembangan signifikan dalam pembinaan sepak bola di sekolah-sekolah. Ia menilai bahwa banyak sekolah kini lebih serius dalam menyusun program latihan dan pembinaan untuk pesepak bola putri. “Saya melihat sekarang sekolah-sekolah banyak yang lebih serius untuk pembinaan termasuk menyiapkan diri dalam turnamen ini sehingga cara permainannya sudah berkembang,” ungkapnya saat menyaksikan partai final MSC di Lapangan Kota Barat, Solo.
Antusiasme para peserta terlihat jelas. MSC tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana bagi para pesepak bola putri untuk menunjukkan kemampuan dan ambisi mereka. “Peningkatan jumlah peserta selaras dengan kualitas yang ditunjukkan. Ini adalah bentuk ambisi yang besar dari para putri untuk menjadi calon pesepak bola andal,” tambah Scheunemann.
Dalam turnamen ini, ada dua kategori yang diperlombakan, yakni KU 10 dan KU 12. Di kategori KU 12, SD Kristen Manahan Surakarta berhasil meraih juara setelah mengalahkan MIN 9 Sragen dengan skor 4-1. Sementara di kategori KU 10, SD Al Azhar Syifa Budi menduduki posisi teratas dengan kemenangan tipis 3-2 atas SD Cemara Dua.
Wakil Wali Kota Surakarta, Astrid Widayani, juga memberikan apresiasinya terhadap antusiasme pesepak bola muda putri dalam mengikuti turnamen ini. Ia menyatakan, “Saya mengapresiasi penyelenggara MilkLife Soccer Challenge yang telah memberikan ruang bagi putri untuk berkompetisi di KU 10 dan KU 12. Ini menunjukkan minat yang bagus dari para peserta.”
Astrid juga mengungkapkan harapannya, “Dengan adanya turnamen semacam ini, kami berharap dapat memberikan nafas baru bagi perkembangan sepak bola di Solo, terutama bagi kalangan pelajar. Ini adalah langkah awal untuk membangun atlet yang kelak bisa menjadi bagian dari timnas.”
Hasrat pemain putri Solo semakin terlihat dengan semakin banyaknya mereka berlatih di sekolah sepak bola (SSB) untuk mengasah kemampuan. Scheunemann merasakan ada perubahan positif dari semangat dan dedikasi mereka dalam berlatih, yang menjadi cerminan dari cita-cita untuk memperkuat timnas. “Itu adalah hal positif yang membuat para putri makin semangat berlatih,” katanya.
Gelaran MSC Solo menjadi momentum penting bagi pengembangan sepak bola putri di tanah air. Dengan dukungan yang terus-menerus dari sekolah dan pemerintah daerah, diharapkan akan semakin banyak pesepak bola wanita berbakat yang dapat muncul ke permukaan. Ini tidak hanya akan memperkuat timnas putri Indonesia, tetapi juga memberikan reputasi yang lebih baik bagi sepak bola putri di Indonesia secara keseluruhan.
Keberhasilan MSC Solo dalam menarik jumlah peserta yang besar menunjukkan bahwa ada potensi yang belum sepenuhnya tergali di kalangan pesepak bola putri. Kegiatan seperti ini sangat penting untuk memperkenalkan olahraga sepak bola kepada generasi muda dan memberikan mereka kesempatan untuk berkarya dan bersinar di panggung yang lebih besar. Seiring dengan berjalannya waktu, diharapkan banyak dari mereka akan tumbuh menjadi pemain unggul yang dapat mengharumkan nama Indonesia di kancah sepak bola internasional.
Source: www.beritasatu.com





