Timnas U-17 Indonesia menghadapi Brasil di laga kedua Grup H Piala Dunia U-17 2025. Pertandingan ini menjadi ajang bagi Garuda untuk membuktikan kemampuan di pentas dunia, meskipun harus melawan lawan yang sangat tangguh. Hasil akhir pertandingan ini membuat Indonesia mengalami kekalahan.
Di awal laga, Indonesia melakukan beberapa perubahan signifikan. Pelatih Nova Arianto tetap memercayakan Dafa Al Gasemi sebagai penjaga gawang meski sebelumnya kebobolan tiga gol. Ketangguhan Dafa diharapkan dapat menahan serangan Brasil.
Perubahan di Susunan Pemain
Di lini pertahanan, Putu Panji, Lucas Lee, dan Mathew Baker dipilih untuk memperkuat benteng belakang. Algazani Dwi Sugandi mengisi posisi wingback kiri, menggantikan Fabio Azkairawan, sedangkan Eizar Jacob tetap di posisi wingback kanan.
Di sektor tengah, Nazriel Alfaro dan Evandra Florasta berfungsi sebagai pengatur permainan. Nazriel menjaga kedalaman tim, sementara Evandra tampil sebagai dirigen serangan. Penyesuaian ini dilakukan untuk meningkatkan daya serang Indonesia.
Di lini depan, terjadi rotasi pemain. Zahaby Gholy tidak berada dalam daftar starter melawan Brasil. Raffi Rasyiq ditugaskan di sayap kiri, sedangkan Fadly Alberto mengisi sayap kanan. Dimas Adi Prasetyo memimpin serangan sebagai ujung tombak.
Susunan Pemain Indonesia
Indonesia U-17 (3-4-3):
- Dafa Al Gasemi
- Putu Panji
- Mathew Baker
- Lucas Lee
- Eizar Jacob
- Nazriel Alfaro
- Evandra Florasta
- Algazani Dwi Sugandi
- Fadly Alberto
- Raffi Rasyiq
- Dimas Adi Prasetyo
Pelatih: Nova Arianto
Sementara itu, Brasil menurunkan skuat yang solid dengan formasi 4-3-3. Tim Selecao terdiri dari pemain-pemain yang sudah berpengalaman di level junior. Mereka dipimpin oleh pelatih Dudu Patetuci yang membawa Brasil untuk selalu tampil agresif.
Strategi Brasil
Brasil dikenal dengan permainan menyerang yang cepat. Mereka menggunakan teknik tinggi dan keterampilan individu untuk merebut kendali permainan. Selama pertandingan, Brasil menunjukkan kualitas tim yang berbeda.
Pemain Brasil memanfaatkan setiap kesempatan untuk membangun serangan. Indonesia berusaha keras untuk bertahan, namun sering kali terkunci oleh kombinasi permainan Brasil yang rapat.
Pertandingan Berjalan Ketat
Pada babak pertama, secara keseluruhan Indonesia menunjukkan semangat. Namun, Brasil mampu mencetak gol yang membuka keunggulan. Serangan yang terorganisir dan cepat membuat lini belakang Indonesia kesulitan.
Kekompakan Brasil di lapangan menciptakan tekanan bagi Indonesia. Beberapa peluang tercipta bagi tim muda Garuda. Namun, peluang-peluang tersebut tidak berhasil dikonversi menjadi gol.
Hasil Akhir
Pertandingan berakhir dengan skor yang tidak menguntungkan bagi Indonesia. Menghadapi Brasil, perjalanan Garuda U-17 terancam semakin berat di turnamen ini. Indonesia harus segera mengevaluasi permainan dan strategi untuk laga berikutnya.
Dengan hasil ini, posisi Indonesia di grup semakin sulit. Para pemain perlu merenungkan performa tim dan meningkatkan kekuatan dalam menghadapi lawan-lawan selanjutnya. Piala Dunia U-17 ini menjadi pengalaman berharga bagi pemain muda Indonesia.
Tantangan yang ada di depan membutuhkan kolaborasi dan semangat juang. Pelatih Nova Arianto akan terus bekerja keras untuk memperbaiki timnya. Harapan tetap ada bahwa Garuda U-17 bisa bangkit dan menunjukkan kualitas mereka dalam pertandingan mendatang.
Baca selengkapnya di: bola.bisnis.com
