
Keluarga Sven-Goran Eriksson, mantan pelatih tim nasional Inggris dan Filipina, terpaksa menjual rumah mewahnya di tepi Danau Fryken, Swedia. Penjualan ini dilakukan untuk mengatasi utang besar yang ditinggalkan almarhum, yang mencapai Rp145 miliar.
Eriksson, yang meninggal pada Agustus 2025 akibat kanker pankreas, meninggalkan sejumlah aset namun juga utang besar. Meskipun rumahnya diperkirakan bernilai sekitar Rp96 miliar, utang kepada HM Revenue and Customs (HMRC) sebesar Rp145 miliar dan utang lainnya menambah beban finansial keluarga. Dengan demikian, mereka harus mengambil langkah drastis untuk mengatasi masalah ini.
Penjualan Rumah dengan Harga Murah
Awalnya, rumah tersebut dipasarkan seharga sekitar Rp40 miliar. Namun, untuk menarik minat pembeli, keluarga terpaksa menurunkan harga menjadi sekitar Rp36 miliar. Akhirnya, rumah itu berhasil dijual kepada seorang pengusaha wanita secara anonim dengan harga kurang dari Rp26 miliar. Penjualan ini membawa kerugian yang signifikan bagi keluarga Eriksson, yaitu sekitar Rp3 miliar dibandingkan dengan harga pembelian rumah tersebut pada tahun 2002.
Pembeli baru mengaku memiliki kenangan khusus terhadap rumah tersebut. Ia pernah mengunjungi rumah itu saat ayahnya merenovasi untuk Eriksson. Keberadaan rumah itu akan dijadikan tempat berkumpul keluarga generasi mendatang.
Memorabilia dan Lelang untuk Menyelesaikan Utang
Selain penjualan rumah, keluarga Eriksson juga melelang sejumlah memorabilia milik mendiang pelatih. Lelang pertama dan kedua berhasil menjaring total sekitar Rp2,8 miliar. Barang-barang yang dilelang termasuk undangan makan siang dari Ratu Elizabeth II dan jas Armani yang dipakai Eriksson saat Piala Dunia 2006.
Dalam sebuah wawancara, Eriksson pernah mengakui kesalahan dalam mengelola keuangan. Ia mengatakan, "Saya tidak pernah tertarik dengan uang. Saya mempercayakan orang lain untuk mengelolanya, dan karena itu saya tidak mengontrol kemana uang itu pergi."
Dampak dari situasi finansial ini sangat signifikan bagi keluarga Eriksson. Mereka berusaha mengatasi utang yang cukup besar dengan langkah-langkah strategis, termasuk penjualan aset dan lelang memorabilia.
Sven-Goran Eriksson: Jejak Karier dan Warisan
Sven-Goran Eriksson dikenal sebagai pelatih yang sukses dengan berbagai klub dan tim nasional. Memulai karir di Swedia, ia kemudian memperluas jangkauannya ke Inggris. Eriksson memimpin timnas Inggris di Piala Dunia dan sukses di klub-klub besar seperti Manchester City.
Meskipun karirnya di dunia sepak bola terbilang gemilang, tantangan di bidang keuangan menunjukkan bahwa manajemen uang sama pentingnya dengan meraih kesuksesan di lapangan.
Keluarga Eriksson sekarang harus menghadapi kenyataan finansial yang sulit. Mereka berusaha mengingat kebaikan Eriksson melalui langkah-langkah yang diambil. Penjualan rumah dan pelelangan barang-barang berharga menjadi simbol perjalanan terakhir untuk membawa keluarga keluar dari masalah utang.
Situasi ini menggarisbawahi pentingnya pengelolaan keuangan yang baik, bahkan bagi mereka yang memiliki penghasilan tinggi. Dengan adanya langkah-langkah yang diambil oleh keluarga Eriksson, mereka menunjukkan keteguhan dan keberanian dalam mengatasi kesulitan finansial yang ada di depan mereka.
Baca selengkapnya di: www.suara.com




