Media sosial Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang juga Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, kembali memicu perdebatan di kalangan warganet. Unggahan terbarunya di Instagram yang hanya menampilkan medali emas SEA Games 2025 mendapatkan sorotan tajam. Banyak netizen yang merasa Erick seharusnya lebih menghargai semua atlet, tidak hanya yang meraih emas.
Selama ini, Erick cenderung fokus pada postingan yang menonjolkan perolehan medali emas. Namun, tidak ada ucapan selamat atau pengakuan bagi atlet yang memperoleh medali perak dan perunggu. Ini menuai kritik, karena semua atlet telah mengerahkan usaha yang luar biasa.
Beberapa komentar dari netizen mencerminkan frustrasi mereka. “Yang diposting hanya yang emas saja ya, Pak,” ungkap seorang warganet. Ada juga yang menyoroti, “Atlet yang dapat perak dan perunggu juga luar biasa perjuangannya.” Selain itu, mereka menilai ketidakadilan ini bisa mempengaruhi motivasi para atlet di masa depan.
Di tengah kritik tersebut, akun Instagram Kementerian Pemuda dan Olahraga secara aktif melakukan pendekatan berbeda. Mereka secara konsisten mengumumkan setiap capaian atlet Indonesia, dari medali perunggu hingga emas. Hal ini menunjukkan dukungan lebih luas terhadap semua atlet, tidak hanya yang meraih medali tertinggi.
Perbedaan pendekatan ini menciptakan perbandingan yang kuat antara Erick Thohir dan Kemenpora. Beberapa warganet menunjukkan keprihatinan mengenai kurangnya dukungan kepada Timnas Indonesia. Dalam sebulan terakhir, Erick jarang mengunggah konten tentang sepak bola. Banyak yang berpendapat bahwa hal ini mencerminkan berkurangnya perhatian terhadap masalah penting dalam dunia sepak bola Indonesia.
Warganet juga menyampaikan sindiran mengenai nasib Timnas, dengan frasa “Dicari Ketum PSSI, hilang setelah gagal lolos Piala Dunia.” Ini menambah keinginan publik agar Erick kembali fokus pada perkembangan timnas, mengingat hasil buruk yang didapat pada tahun ini.
Dalam menghadapi rentetan kritik tersebut, Erick Thohir membatasi kolom komentar di unggahan Instagramnya. Ini menunjukkan bahwa meskipun banyak warganet yang mendukung, kritik pun tidak bisa diabaikan. Sementara itu, atlet yang berjuang untuk mengharumkan nama bangsa tetap patut mendapatkan perhatian dan penghargaan yang setara.
Situasi ini menekankan pentingnya keseimbangan dalam memberikan penghargaan kepada semua atlet. Fokus pada medali emas tanpa menghargai usaha atlet lain bisa menimbulkan dampak negatif pada semangat juang mereka. Oleh karena itu, akan sangat penting jika momen-momen prestasi, baik kecil maupun besar, terus diakui. Ini bisa menjadi dorongan bagi para atlet muda untuk terus berusaha dan berprestasi di level lebih tinggi.
Tanggung jawab para pemimpin olahraga, seperti Erick Thohir, sangat krusial dalam membangkitkan semangat semua atlet. Dengan memberikan penghargaan yang adil, akan tercipta atmosfer yang positif untuk semua. Semua atlet berkontribusi dalam menghimpun prestasi, dan mereka semua layak mendapatkan pengakuan yang setara.
Ke depan, diharapkan akan lebih banyak perhatian juga diberikan kepada pencapaian yang tidak kalah berharga, seperti medali perak dan perunggu. Ini penting tidak hanya untuk pengakuan individu, tetapi juga demi kemajuan olahraga Indonesia secara keseluruhan.
