Pasca meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel, perhatian dunia tertuju pada kekuatan militer Iran yang dianggap menyimpan potensi ancaman serius bagi Israel. Tiga jenis senjata militer utama Iran telah menjadi sumber kekhawatiran bagi negara Zionis tersebut, yakni rudal balistik, kapal selam kelas Ghadir, dan rudal anti-kapal Khalij-e Fars.
1. Rudal Sejjil
Rudal Sejjil merupakan salah satu senjata paling menakutkan yang dimiliki oleh Iran. Rudal ini memiliki jangkauan yang mampu mengancam wilayah Israel dan sebagian Eropa Tenggara dengan kapasitas hulu ledak yang mengesankan. Sejjil-1, yang diperkenalkan pada tahun 2008, mampu melakukan peluncuran yang cepat berkat penggunaan bahan bakar padat, berbeda dengan rudal Shahab yang lebih dikenal.
Dalam pengujian yang dilaksanakan, jangkauan Sejjil-1 diperkirakan mencapai 2.000 hingga 2.500 kilometer. Dengan daya hancur 750 kilogram, rudal ini memiliki kemampuan untuk menempatkan muatan nuklir ke dalam jangkauan. Versi terbaru, Sejjil-2, telah mengalami pengembangan lebih lanjut dengan akurasi yang lebih baik dan kemampuan untuk membawa hulu ledak lebih besar.
2. Kapal Selam Kelas Ghadir
Di tengah ketegangan di Selat Hormuz, kapal selam kelas Ghadir menjadi komponen penting dalam strategi militer Iran. Selat ini, yang merupakan jalur kritis bagi pengiriman minyak global, sering kali menjadi fokus ancaman dari Iran. Kapal selam ini, walaupun tidak besar, memiliki kemampuan untuk beroperasi secara diam dalam perairan dangkal, sehingga sangat sulit dilacak oleh musuh.
Kapal selam ini dilengkapi dengan torpedo dan dapat menyusup ke wilayah musuh. Keunggulannya terletak pada kuantitasnya: Iran dilaporkan memiliki sekitar 20 unit kapal selam kelas Ghadir, menjadikannya ancaman yang signifikan terhadap kapal-kapal yang melintasi jalur tersebut.
3. Rudal Khalij-e Fars
Rudal Khalij-e Fars, yang dikenal sebagai "pembunuh kapal induk," adalah rudal anti-kapal canggih yang dirancang untuk merusak armada laut musuh dari jarak jauh. Dengan kecepatan supersonik dan kemampuan akurasi yang tinggi, rudal ini telah sukses dites dengan hasil yang mengesankan.
Dengan jangkauan 300 kilometer dan kemampuan membawa muatan seberat 650 kilogram, Khalij-e Fars mampu mengunci sasaran dengan presisi yang luar biasa. Iran mengklaim bahwa rudal ini berhasil membuat armada Angkatan Laut AS mundur selama uji coba.
Ketiganya mencerminkan filosofi Iran dalam upaya menjaga kedaulatan dan mempertahankan pertahanan. Meskipun Israel didukung oleh teknologi canggih, keberadaan rudal dan sistem pertahanan milik Iran terus membuat mereka waspada. Kekuatan militer Iran tidak hanya bergantung pada senjata tetapi juga pada kemampuannya untuk menerapkan strategi perang yang adaptif.
Dalam konteks geopolitik yang semakin kompleks, pergerakan dan evolusi kapasitas militer Iran menjadi perhatian serius. Ancaman yang ditimbulkan oleh senjata-senjata ini jelas mengisyaratkan bahwa kehadiran mereka dalam konflik di Timur Tengah tidak dapat diabaikan. Ketiga jenis senjata ini, dengan karakteristik masing-masing, memberi Iran keunggulan dalam menciptakan ketidakpastian bagi lawan-lawan militernya, terutama Israel.
Keberadaan senjata-senjata ini menambah lapisan baru dalam dinamika keamanan di kawasan, di mana setiap langkah, pergerakan maupun pengembangan teknologi, harus diperhitungkan dengan sangat hati-hati oleh negara-negara sekitarnya.
