5 Mitos Menarik tentang Fenomena Strawberry Moon yang Jarang Diketahui

Fenomena Strawberry Moon, yaitu bulan purnama yang terjadi setiap bulan Juni, selalu menarik perhatian masyarakat, terutama pencinta astronomi. Meski dikenal luas karena keindahannya, banyak mitos dan cerita rakyat seputar fenomena ini yang jarang diketahui. Dalam artikel ini, kita akan mengupas lima mitos menarik tentang Strawberry Moon yang menyelimuti tradisi dan kepercayaan di berbagai budaya.

Asal Usul Nama Strawberry Moon

Nama Strawberry Moon berakar dari tradisi suku Algonquian di Amerika Utara, yang mengaitkannya dengan musim panen stroberi liar pada bulan Juni. Menurut The Old Farmer’s Almanac, bulan ini bukan hanya sekadar purnama, tetapi juga simbol dari waktu panen yang melimpah. Fenomena ini diharapkan akan muncul pada 10-11 Juni 2025, dengan puncak iluminasi pada 11 Juni pukul 03.44 EDT (14.44 WIB).

Mitos 1: Simbol Kesuburan dan Pembaruan

Dalam banyak kultur, bulan purnama sering dianggap sebagai simbol kesuburan. Strawberry Moon tidak terkecuali. Kepercayaan ini, terutama di kalangan suku Algonquian dan masyarakat pribumi lainnya, menjadikan bulan ini sebagai waktu untuk upacara yang merayakan siklus kehidupan, seperti pernikahan dan ritual penyembuhan. Mitos ini terpaut erat dengan fenomena alam, mengingat Strawberry Moon sering bertepatan dengan summer solstice, periode ketika energi alam mencapai puncaknya.

Mitos 2: Hubungan dengan Bulan Madu

Di Eropa, Strawberry Moon sering disebut sebagai honey moon, yang diyakini menjadi asal-usul istilah “honeymoon” atau bulan madu. Tradisi Eropa mengaitkan bulan Juni dengan pernikahan, dan ada kepercayaan bahwa pasangan yang menikah di bawah cahaya Strawberry Moon akan disertai kebahagiaan dan kemakmuran. Di beberapa budaya, mengonsumsi mead—minuman berbahan dasar madu—selama bulan ini diyakini dapat meningkatkan kesuburan.

Mitos 3: Kekuatan Spiritual dan Mistis

Stroberi Moon dinyatakan memiliki energi kuat untuk refleksi dan manifestasi. Menurut The Old Farmer’s Almanac, bulan purnama ini sering dikaitkan dengan melepaskan emosi negatif dan membuka jalan untuk tujuan baru. Dalam tradisi spiritual, banyak yang percaya bahwa meditasi di bawah cahaya Strawberry Moon dapat meningkatkan intuisi dan koneksi dengan alam semesta. Kepercayaan ini memang berakar dari pandangan kuno yang memandang bulan purnama sebagai entitas mistis.

Mitos 4: Warna Bulan dan Pertanda Alam

Salah satu mitos yang banyak beredar adalah bahwa Strawberry Moon selalu berwarna merah. Namun, NASA menjelaskan bahwa warna ini disebabkan oleh hamburan cahaya saat bulan berada rendah di cakrawala, bukan oleh sifat lunar. Meskipun demikian, masih banyak budaya yang memandang warna bulan sebagai pertanda, seperti di Eropa yang mengaitkan bulan merah dengan perubahan cuaca atau peristiwa penting.

Mitos 5: Pengaruh Pada Perilaku Manusia dan Hewan

Mitos umum lainnya adalah bahwa bulan purnama, termasuk Strawberry Moon, dapat memengaruhi perilaku manusia dan hewan. Beberapa kepercayaan kuno mengatakan bahwa bulan purnama dapat menyebabkan kegelisahan atau transformasi mistis. Penelitian modern, seperti yang dipublikasikan dalam Journal of Epilepsy & Behavior tahun 2004, bahkan membantah hubungan antara bulan purnama dan gangguan kesehatan mental. Meski demikian, mitos ini tetap hidup dalam cerita rakyat, menambahkan nuansa misterius pada fenomena ini.

Mengamati Strawberry Moon 2025

Strawberry Moon pada 2025 akan menjadi lebih spesial karena bertepatan dengan major lunar standstill, yang terjadi setiap 18 tahun. Untuk menyaksikannya, cari lokasi dengan cakrawala yang jelas, jauh dari polusi cahaya. Bulan akan terbit setelah matahari terbenam pada 10 Juni, menawarkan pengalaman visual yang luar biasa.

Phenomena ini lebih dari sekadar tampak indah. Strawberry Moon adalah simbol dari tradisi, cerita, dan spiritualitas yang dipegang oleh banyak budaya. Setiap tahun, saat bulan purnama ini muncul, keindahan dan maknanya mengingatkan kita akan kekayaan warisan manusia yang telah ada selama berabad-abad.

Berita Terkait

Back to top button