Lonjakan pesanan pizza yang terjadi di sekitar Pentagon seiring dengan periode ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran menarik perhatian banyak orang dan mengundang spekulasi mengenai kemungkinan adanya operasi militer yang bakal dilakukan. Hal tersebut memunculkan fenomena yang dikenal dengan "Pizza Index", yang menjelaskan bahwa lonjakan pesanan pizza dapat menjadi indikator adanya krisis yang sedang terjadi atau persiapan operasi militer.
Fenomena ini semakin mencuat setelah Israel meluncurkan serangan mendadak terhadap Iran. Menurut laporan yang disebarluaskan oleh akun anonim di platform sosial X, Pentagon Pizza Report, melonjaknya pesanan dari District Pizza Palace, sebuah restoran yang berada sekitar tiga kilometer dari Pentagon, tercatat terjadi sekitar satu jam sebelum serangan dimulai. Pengguna media sosial mengklaim bahwa pengamatan ini tidak bisa dipandang sebelah mata dan menjadi isyarat adanya aktivitas besar yang sedang dipersiapkan oleh pihak militer.
Asal Usul Pizza Index
Teori "Pizza Index" telah menjadi perbincangan di kalangan netizen, terutama setelah beragam kebetulan sejarah menunjukkan bahwa lonjakan pesanan pizza di daerah Pentagon sering kali bertepatan dengan momen-momen krisis besar. Misalnya, peningkatan serupa tercatat sebelum Operasi Desert Storm pada tahun 1991 dan invasi AS ke Panama pada tahun 1989. Meski demikian, teori ini masih diragukan oleh banyak analis militer yang menegaskan bahwa operasi militer seharusnya lebih mengandalkan data intelijen yang konkret, seperti citra satelit dan laporan resmi, dibandingkan data pesanan makanan yang bersifat spekulatif.
Data dan Tren
Dalam beberapa bulan terakhir, pola lonjakan pesanan ini juga teramati menjelang insiden besar di Timur Tengah, menciptakan hubungan tidak langsung antara pesanan makanan cepat saji dan kegiatan militer. Misalnya, saat serangan balik Iran terhadap Israel, ketenaangan di bar-bar sekitar Pentagon juga dianggap sebagai tanda kesibukan para pejabat militer. Data terbaru menunjukkan bahwa, saat serangan berlangsung, bar-bar yang biasanya ramai cenderung sepi karena staf Pentagon sedang bertugas.
Skeptisisme dan Digitalisasi Perang
Meskipun "Pizza Index" terdengar menarik dan unik, banyak pengamat dan analis menunjukkan skeptisisme terhadap validitas teori ini. Mereka berargumen bahwa meskipun data non-tradisional seperti pesanan pizza dapat memberikan indikasi, itu tidak boleh menggantikan informasi intelijen yang lebih substansial. Di era digital saat ini, dengan kemudahan melacak data dan aktivitas secara real-time, alat seperti Google Maps membantu memasuki ranah pengamatan baru untuk memahami situasi di lapangan.
Salah satu contoh menarik muncul dari pengalaman Bernard Maiks, mantan pemilik lebih dari 40 gerai Domino’s Pizza di dekat Pentagon. Menurutnya, wartawan sering kali melewatkan informasi penting tentang kesibukan yang terjadi karena mereka terlelap saat pengemudi pizza berkeliling untuk mengantarkan pesanan ke markas Departemen Pertahanan.
Dalam konteks ini, "Pizza Index" dapat dimaknai lebih dari sekadar anekdot lucu. Di ranah digital saat ini, ketika algoritma dan pengawasan menjadi norma, bahkan hal yang terlihat sepele seperti sepotong pizza dapat diinterpretasikan sebagai sinyal penting bagi mereka yang mampu membaca pola di balik kesibukan tersebut. Apakah lonjakan permintaan pizza merupakan sinyal untuk mengantisipasi perang atau hanya kebetulan belaka, diskusi ini terus berlanjut di kalangan masyarakat yang penasaran dengan dinamika konflik internasional.





